Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Menjadi Contoh Menekan Prostitusi

Kompas.com - 01/03/2013, 15:45 WIB
Agnes Swetta Br. Pandia

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com- Komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam pengentasan pekerja seks komersial (PSK) dan penutupan lokalisasi menuai pujian dari Menteri Sosial (Mensos) RI Salim Segaf Al Jufri. Pada kunjungan Mensos ke Surabaya, Jumat (1/3/2013) sempat digelar rapat koordinasi penanganan masalah kesejahteraan sosial di ruang sidang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Mensos, Salim SegafAl Jufri menilai Surabaya merupakan kota yang berhasil menekan angka prostitusi melalui pengentasan PSK dan penutupan lokalisasi. Upaya tersebut ditempuh dengan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan. Program yang dicanangkan pemkot berupa pendampingan dan penyediaan lapangan pekerjaan bagi wanita harapan -sebutan bagi mantan PSK-, mendapat apresiasi.

"Saya sudah berkeliling ke berbagai kabupaten dan kota tapi belum pernah menjumpai program yang seperti ini. Saya sangat salut. Ini bisa jadi proyek percontohan nasional," ujarnya.

Menurut Al Jufri, umumnya kendala yang dihadapi saat hendak menutup lokalisasi adalah peralihan ke profesi baru, karena konsekuensinya pendapatan yang bakal diterima mantan PSK setelah mentas bisa berkurang. Oleh karenanya, penyediaan lapangan kerja menjadi solusi yang paling pas, agar wanita harapan ke depan bisa mandiri.

"Paling utama adalah ketika beralih profesi mereka bisa mendapat penghasilan yang tak jauh beda dari sebelumnya, dan harus halal," kata Mensos sembari menambahkan, Kementerian Sosial siap mendukung sepenuhnya upaya Pemkot Surabaya dalam revitalisasi kawasan lokalisasi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, tahun 2013 Pemkot Surabaya berencana menutup tiga lokalisasi. Ketiga lokalisasi yang dimaksud yakni Tambak Asri (April 2013), Klakah Rejo (Agustus 2013), dan Sememi (Desember 2013). Sedangkan Lokalisasi Dolly dan Jarak diagendakan tutup pada 2014.

Rincian kondisi lokalisasi yang bakal tutup tahun 2013 yakni Tambak Asri sebanyak 96 wisma, 96 mucikari dan 354 PSK, Klakahrejo terdapat 70 wisma, 65 mucikari serta 219 PSK, Sememi dengan 32 wisma, 22 mucikari, dan 208 PSK.

Risma menambahkan, jumlah PSK dan mucikari di Surabaya tiap tahun mengalami penurunan. Hal itu dikarenakan adanya kesepakatan tentang larangan penambahan PSK baru. "Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan. Jika ketahuan ada PSK baru, wisma yang bersangkutan disanksi tutup," tuturnya.

Data terbaru, pada 2012 jumlah PSK yang teridentifikasi sebanyak 2.117 orang dan mucikari 584 orang. Sebagai pembanding, pada 2008 lalu, masih dijumpai 3.518 PSK dan 915 mucikari di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com