Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Nyatakan Jambi Darurat Banjir

Kompas.com - 22/02/2013, 16:00 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Gubernur Jambi Hasan Basri Agus menyatakan, wilayah di provinsi itu dalam keadaan darurat bencana banjir.

"Ini karena sudah ada delapan kabupaten dan kota yang sudah terendam banjir dua bulan terakhir," ujarnya kepada wartawan seusai memberikan bantuan kepada korban banjir di Jambi, Jumat (22/2/2013).    

Menurut dia, data terakhir menunjukkan sedikitnya ada 53.000 rumah, 3.000 hektar pertanian, 5.000 hektar kebun, dan 60 sarana pendidikan yang ada di Provinsi Jambi terendam banjir.

"Kepala daerah yang daerahnya terendam banjir (diminta) untuk menjadikan kondisi ini darurat banjir," katanya.

Kondisi darurat juga didasarkan pada kondisi bahwa di setiap daerah banjir terdapat warga yang mengungsi.    

Terkait bencana itu, Pemprov Jambi sudah mempersiapkan stok beras 1.300 ton yang dalam hal ini setiap daerah diberikan 100 ton beras.

"Jangan sampai rakyat kelaparan. Saat ini beras yang baru dikeluarkan dari Bulog sebanyak 262 ton beras," ujar Gubernur.    

Selain bantuan beras, Pemprov Jambi melalui dana APBD juga memberikan bantuan uang. Besarannya disesuaikan dengan kondisi dan daerah yang terparah terkena banjir.   

"Dana bantuan bencana alam banjir tersebut agar dapat digunakan untuk meringankan korban bencana alam banjir," katanya.

Bupati dan wali kota juga diberi wewenang untuk mengeluarkan beras yang tersedia di Bulog di kabupaten/kota. Yang paling penting, kata Gubernur, pada pascabanjir nanti pemerintah daerah diminta untuk mendata jalan rusak dan jembatan putus akibat banjir. Pendataan juga termasuk pada kerugian pertanian dan perkebunan yang kemudian diusulkan ke pemerintah pusat untuk memperoleh bantuan.

Kabupaten dan kota yang menerima bantuan bencana banjir terdiri dari Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi sebesar Rp 250 juta. Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebesar Rp 200 juta. Kabupaten Sarolangun, Merangin, dan Tebo Rp 150 juta. Adapun Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh senilai Rp 100 juta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com