Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo, Ribuan Buruh Pabrik Rokok Tolak PP Tembakau

Kompas.com - 12/02/2013, 13:58 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ribuan buruh pabrik rokok di Kota Malang, Jawa Timur menggelar demo di depan Balai Kota Malang, Selasa (12/2/2013). Mereka menolak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.

Aksi tersebut berjalan damai. Perwakilan buruh hanya melakukan orasi secara bergantian. Berbagai poster dibentangkan sebagai bentuk penolakan atas PP yang diyakini merugikan pabrik dan para buruh. "Buruh turun jalan, karena kondisinya terancam. Kalau tembakau dinyatakan sebagai zat adiktif, berarti rokok termasuk narkoba yang nantinya akan dilarang. Lalu, bagimana dengan nasib pabrik rokok dan buruhnya," kata Suhirno, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Malang.

Dalam kasus ini, buruhlah yang paling terancam nasibnya. Mereka akan kehilangan pekerjaannya. "Yang paling terancan adalah pabrik rokok kecil dan buruhnya," tegasnya.

Selain itu, jika PP tersebut diberlakukan, maka muncul kekhawatiran soal pembengkakan angka pengangguran yang berelasi terhadap isu kemiskinan buruh. "Padahal setiap produk rokok telah mencantumkan risiko penggunaan rokok terhadap kesehatan dalam packing-nya. Itu sudah cukup membantu, tidak usah PP segala," kata dia.

Dengan adanya pabrik rokok, jelas membantu Rp 60-70 triliun ke dalam APBN setiap tahunnya. "Cukup tidak rasional jika ada PP itu. Kasihan buruh. Pemerintah harus adil dan melihat dampak yang terjadi jika ada PP itu. Itulah yang buruh tuntut," kata Suhirno.

Para buruh atas nama SPSI Kota Malang juga mendesak Pemkot Malang untuk mengirimkan surat penolakan pemberlakukan PP Nomor 109 Tahun 2012 tersebut. "Dari SPSI, suratnya sudah ditandatangani untuk dikirimkan ke Presiden SBY," ungkap Suhirno.

Peserta aksi itu terdiri dari buruh di 14 pabrik rokok yang ada di Kota Malang. Seluruhnya tergabung dalam SPSI. "Dari 14 pabrik rokok itu totalnya ada 4.000 buruh. Cukup tragis dan akan jadi pengangguran jika PP itu diberlakukan. Makanya kita tolak PP itu," tegas Suhirno lagi.

Perwakilan buruh itu tidak ditemui oleh Wali Kota Malang Peni Suparto. Peni sedang tidak di tempat kala demo digelar. "Namun tuntutan kita tetap akan disampaikan. Jika tidak ada tanggapan, kita akan demo lagi," kata Suhirno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com