Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Bongkar Sindikat Perdagangan Perawan

Kompas.com - 12/02/2013, 13:47 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kasubdit IV Direktorat Reserse Umum (Dit Resum) Polda Sulselbar Ajun Komisaris Besar Hadaming mengaku mendapat kesulitan untuk membongkar sindikat perdagangan perawan di Makassar, Sulawesi Selatan. Pasalnya, sindikat ini mempunyai jaringan yang terputus seperti pengungkapan kasus narkoba.

"Namun, kami masih telusuri jaringan perdagangan perawan ini dengan mengarahkan seluruh Kasat Reskrim di jajaran Polda Sulselbar untuk mengendus keberadaan mucikari-mucikari yang berperan mencari korban yang rata-rata di bawah umur," kata Hadaming, Selasa (12/2/2013).

Sebelumnya diberitakan aparat Polda Sulselbar telah membongkar sindikat perdagangan perawan di Kota Makassar. Dari kasus itu, polisi menangkap dua tersangka dan empat perawan yang hendak dijual kepada pria hidung belang.

Pengungkapan kasus ini berawal saat polisi mendapat informasi tentang maraknya perdagangan perawan di Kota Makassar, terutama di tempat-tempat hiburan malam. Polisi pun melakukan penyelidikan dan pengintaian di sejumlah tempat hiburan malam.

Hasilnya, polisi meringkus tersangka Hasniah alias Bunda (37), warga Jalan Rappokalling, dan rekannya, Ilham alias Ilo (24), warga Jalan Sibula Dalam Lr 2, Makassar, di Hotel Celebes, Makassar, kamar 206, Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat (8/2/2013) malam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com