Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batavia Air Pailit, Guru-guru TK Ini Batal Piknik?

Kompas.com - 31/01/2013, 15:18 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Menyusul pailitnya Batavia Air, ratusan calon penumpang pun terpaksa gigit jari. Tak kecuali, para guru TK Tunas Pertiwi, Balikpapan, Kalimantan Timur, yang mengaku akan bepergian di Juli dan Agustus 2013 mendatang, dengan tujuan Yogyakarta dan Surabaya.

"Saya mengoordinasi pembelian tiket para guru ini lewat situs internet. Semuanya Rp 16.000.000. Saya juga yang akan bantu mereka mengurus ganti rugi pengembalian uang. Tapi bagaimana, kantor tutup dan tidak ada yang bisa ditemui," kata Aliyah, Kepala TK Tunas Pertiwi.

Pada Oktober 2012 lalu, ia memesan 16 tiket bagi para guru beserta keluarganya, dengan rentang harga Rp 475.000-Rp 525.000 per tiket. Sambil menenteng berlembar-lembar fotokopi kertas bukti telah melunasi tiket, Aliyah tak tahu harus bagaimana membantu para guru di sekolahnya itu.

Aliyah yang telah menunggu sejak pukul 07.30 di Kantor Perwakilan Batavia Air, Jalan MT Haryono, itu hanya bisa menyemangati dirinya bahwa ia akan mengurus penggantian uang atas batalnya kepergian para guru ini. "Kalau perlu saya akan berangkat ke Jakarta untuk meminta ganti rugi," kata Aliyah.

Tak hanya Aliyah, ratusan calon penumpang Batavia Air sepanjang hari menunggui kantor perwakilan di Jalan MT Haryono ini. Sepanjang hari, kantor Batavia Air tidak buka. Kondisi serupa juga terjadi di loket Batavia Air di Bandara Udara Sepinggan. Semua calon penumpang pun diarahkan ke Kantor Otoritas Bandara Wilayah VII di Jalan Marsma R Iswahyudi untuk menyampaikan keluh kesah saja.

"Kita hanya bisa mendata. Gunanya, bila ada informasi dari Batavia, bisa kita teruskan ke para calon penumpang," kata Musta’in, Kepala Seksi Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Otoritas Bandara Wilayah VII.

Berdasar data yang sudah masuk, jumlah penumpang yang ditelantarkan Batavia ini terus bertambah. Untuk dua penerbangan di tanggal 31 Januari 2013 saja, tercatat 94 orang tidak bisa terbang.

Otoritas Bandara sendiri belum memperoleh jumlah akurat, baik berapa jumlah tiket terjual, hingga sampai kapan penerbangan yang sudah dipesan para calon penumpang, dari pihak maskapai. "Kalau dihitung dari jumlah penerbangan per hari, bisa sampai 700 penumpang telantar," kata Musta’in.

Batavia Air sendiri menjadwalkan tujuh kali penerbangan per hari yang berasal dari Balikpapan. Kota-kota yang menjadi tujuan seperti ke Banjarmasin, Jakarta, Surabaya (dua kali penerbangan), Manado, dan Berau. Ini belum termasuk penerbangan transit. Dalam pelayanannya, Batavia mengandalkan pesawat-pesawat jenis Boeing 737-300 dan 737-400. Rata-rata pesawat bisa mengangkut 100 hingga 140 penumpang.

Dia menambahkan, setelah mengumumkan pailit, Otoritas Bandara segera mengamankan seluruh aset Batavia Air di bandara, termasuk dua pesawat Boeing 737-300 dan 737-400. "Kami tidak memperbolehkan siapa pun masuk, termasuk dari mantan orang Batavia. Semua aset juga tidak ada yang boleh digerakkan sampai tugas para kurator yang ditunjuk maskapai menyelesaikan tugasnya," kata Musta’in.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com