Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor DPC Partai Demokrat Rusak Diamuk Massa

Kompas.com - 30/01/2013, 16:44 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com - Kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Boyolali menjadi sasaran amukan massa petani tembakau saat menggelar aksi penolakan PP 109 Tahun 2012, Rabu (30/1/2013). Massa merusak pintu pagar kantor DPC Demokrat, termasuk tiang bendera Partai bentukan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Menurut saksi mata, Serda Marsudi yang mengaku kebetulan melintas di Jalan Pisang, Boyolali Kota, dia melihat aksi massa yang anarkis dan merusak pagar besi. Seorang diri, anggota Babinsa Koramil Kecamatan Boyolali tersebut menghalau massa yang beringas.

"Saat itu saya melintas sekitar pukul 11.10 siang dan massa sedang melakukan perusakan kantor DPC. Saya coba menenangkan massa dan untungnya mereka mau menghentikan aksi anarkis mereka," kata Marsudi.

Sementara itu, pihak Kepolisian Resor Boyolali segera mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi di depan Kantor DPC Demokrat. Pihak Kepolisian berjanji akan menyelidiki kasus perusakan tersebut. "Kita akan selidiki karena ini sudah tindakan kriminal karena merusak," kata Kepala Polres Boyolali, AKBP Budi Haryanto di lokasi kejadian.

Dugaan sementara, pelaku adalah 300-an peserta aksi. Polisi pun mengendus adanya provokator yang menunggangi aksi para petani tembakau tersebut.

Sementara itu, Ketua DPC Demokrat Boyolali Sujadi menyayangkan aksi perusakan tersebut, sebab Demokrat pun mendukung aksi petani temabaku yang menolak PP yang sarat kontroversi tersebut. "Kita sayangkan saja, namun biar aparat yang akan menyelidiki kasus perusakan tersebut," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan petani tembakau dari beberapa wilayah di Boyolali melakukan aksi penolakan PP 109 Tahun 2013 dengan membakar tembakau di pintu gerbang Pemerintah Kabupaten Boyolali. Aksi nyaris ricuh saat petugas keamanan mencoba mematikan api yang berkobar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com