Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Bodoh, Komite Sekolah Ancam Segel Sekolah

Kompas.com - 29/01/2013, 16:09 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com -- Gara-gara dianggap tak pernah sekolah dan bodoh oleh kepala sekolah (kepsek) SMAN Oenopu, Kecamatan Biboki Tan Pah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Komite Sekolah SMAN Oenopu akan menyegel sekolah tersebut dalam waktu 2X24 jam terhitung sejak tanggal 28 Januari 2013 kemarin.

Selain itu, dari pihak komite juga meminta kepada Bupati TTU agar segera mencabut jabatan Kepala SMAN Oenopu, Maximus Seo dan menunjuk kepala sekolah yang baru.

Ketua Komite SMAN Oenopu, Thimoteus Taaleb kepada Kompas.com, Selasa (29/1/2013) mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat mereka tidak menyukai kepemimpinan kepala sekolah yang sekarang. Di antaranya rapat orang tua murid pada awal tahun ajaran baru 2012/2013, kepsek tidak melibatkan komite sekolah dengan alasan komite sekolah tidak membangun.

Selanjutnya, jelas Thimoteus, rapat pembentukan panitia pembangunan sejumlah ruang kelas baru dan satu ruang laboratorium, juga tidak melibatkan komite sekolah dengan alasan bahwa pembangunan itu adalah hak kepsek yang sifatnya swakelola. Maka, yang bertindak selaku kontraktor adalah kepsek itu sendiri.

"Yang paling fatal yakni rapat orang tua murid pada Sabtu, 26 januari 2013 kemarin, tidak juga melibatkan kami selaku komite sekolah dan mengganti pengurus komite dengan alasan bahwa komite sekolah adalah orang-orang yang tidak sekolah dan bodoh, sehingga dalam penggantian itu tidak perlu menghadirkan kami pengurus yang lama," kata Thimoteus.

Selain itu, lanjut Thimoteus, pada hari Rabu 23 Januari 2013, dirinya didatangi kepsek dan diminta menandatangani surat perintah kerja untuk CV Bintang Timor sebagai rekanan pengadaan sarana prasarana laboratorium dengan nilai kontrak Rp 150 juta. Namun surat itu tidak disertai penawaran dari CV yang bersangkutan terkait Rencana Anggaran dan Biaya (RAB).

"Karena saya tolak menandatangani surat perintah kerja, maka kepsek mengatakan bahwa pemilik CV ini adalah orang dalam dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten TTU, sehingga kepsek melakukan rapat peremajaan pengurus komite baru. Hal ini tentunya bagi saya dan teman-teman lainnya sangat merendahkan martabat dan harga diri kami," jelas Thimoteus.

Dia juga mengatakan, pekerjaan pembangunan sejumlah ruangan yang dilakukan oleh kepsek SMAN Oenopu sebagai kontraktor, tidak sesuai dengan bestek.

Sementara itu, Kepsek SMAN Oenopu Maximus Seo yang dihubungi terpisah, membantah semua tudingan itu, dan mengatakan tak gentar menghadapi ancaman komite itu karena sudah tiga kali mereka melakukan hal yang sama.

"Semua pengurus komite sudah diganti sejak Sabtu 26 Januari 2013 lalu dengan alasan anak mereka sudah tidak lagi bersekolah di SMAN Oenopu. Saya menduga itu sebenarnya hanya sentimen pribadi dari beberapa orang saja yang mengatasnamakan warga. Saya bekerja sudah sesuai dengan aturan dan mekanisme yang benar, sehingga kalau mau segel, silakan saja. Saya tidak pernah gentar," tandas Maximus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com