Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kewalahan Tangani Kebakaran, Damkar Dipanggil DPRD

Kompas.com - 28/01/2013, 21:32 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com -- Banyak pihak mengeluhkan penanganan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kota Magelang ketika peristiwa kebakaran Pasar Stres, Kamis malam (24/1/2013) lalu. Petugas damkar dinilai tidak sigap, diperparah dengan kendaraan operasional yang tidak memadai.

Terkait hal tersebut, DPRD Kota Magelang lantas memanggil Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bersama Kepala UPTD Damkar Kota Magelang, Senin (28/1/2013), guna mengklarifikasi kejadian itu.

Di hadapan Ketua Dewan Hasan Suryoyudho, Plt Kepala DPU Kota Magelang, Deddy Eko S mengakui bahwa petugas damkar yang dimiliki UPTD Damkar dinilai masih kurang. Ini berakibat kinerja penanganan musibah kebakaran masih kurang maksimal.

Deddy menyebutkan, petugas damkar di lapangan hanya ada 12 orang yang terbagi dalam 3 shift atau 4 orang per shift. Dari jumlah itu, imbuh Deddy, hanya 5 orang saja yang bisa menyetir mobil dan satu mobil damkar hanya dipegang 2 orang.

"Padahal, seharusnya semua petugas bisa mengendalikan mobil dan satu mobil damkar dipegang 6-8 orang," tutur Deddy.

Selain minim mobil damkar, hampir semua petugas juga sudah berusia tua. "Terus terang pada malam kejadian kebakaran itu kami agak kewalahan," katanya yang diamini Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Eko Yanuarso.

Pada kesempatan itu pula pihaknya meminta Pemerintah Kota Magelang untuk merekrut petugas damkar baru.

Ketua DPRD Kota Magelang, Hasan Suryo Yudho mengatakan, semestinya petugas mampu menangani peristiwa kebakaran malam itu apabila mereka sigap dan siap meski dengan jumlah personel yang sedikit. Yang terpenting juga, kata Hasan, adalah pendidikan dan pelatihan yang bagus bagi petugas.

Selain itu, harus didukung dengan peralatan opersional, seperti mobil damkar yang layak. "Wajarlah kalau mereka kurang maksimal. Kenyataan di lapangan mereka ternyata kurang siap. Karena itu, saya usulkan agar semua petugas damkar ikut pendidikan dan pelatihan lagi," tuturnya.

Pihaknya juga mengusulkan agar di tiap pasar dibentuk tim relawan yang siap bertindak jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Tim relawan harus beranggotan anak-anak muda. Tim ini harus diberi latihan sampai mahir, sehingga jika terjadi hal serupa mereka sudah siap," tegasnya.

Sementara itu, Kabag Humas Protokol dan Santel Kota Magelang, Sutomo Hariyanto mengatakan telah mengajukan permohonan perihal penambahan petugas damkar kepada Wali Kota Magelang. Namun hingga saat ini, ujar Sutomo, belum ada tindak lanjut dari wali kota.

Sutomo menyebutkan, berdasarkan data dari UPTD Damkar, jumlah pegawai di UPTD Damkar berjumlah 17 orang. Tiga di antaranya akan masuk masa pensiun.

"Menurut saya, tenaga damkar merekrut dari tenaga luar (outsourching) seperti tenaga kebersihan," usulnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com