Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPW Nasdem Maluku Bantah Dipengaruhi

Kompas.com - 26/01/2013, 18:46 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Maluku, M Isa Raharusun membantah pengunduran dirinya dari partai tersebut karena dipaksa dan dipengaruhi oleh pihak yang berseberangan dengan ketua umum terpilih, Surya Paloh.

Penegasan ini disampaikan M Isa Raharusun kepada Kompas.com usai mengumumkan pengunduran dirinya di Ambon, Sabtu (26/1/2013) sore. "Saya tidak pernah dipaksa dan dipengaruhi oleh siapapun untuk mundur dari partai Nasdem. Saya mengundurkan diri karena saya menilai Partai Nasdem sudah tidak lagi sejalan dengan visinya selama ini," kata Isa.

M Isa mengakui, sebelum mundur dia pernah menelepon mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem, Ahmad Roviq. Namun dia menegaskan hal itu hanya pembicaraan biasa. Ia membantah secara tegas tuduhan bahwa Ahmad Roviq dan mantan Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Hary Tanoesoedibjo, telah mempengaruhi dirinya untuk mundur dari partai.

"Saya pernah berkomunikasi dengan Pak Roviq, tapi beliau mengatakan kepada saya kalau ingin tetap aman di Nasdem silakan, dan tidak perlu mundur. Jadi sekali lagi perlu saya katakan, tidak ada yang mempengaruhi atau memaksa saya untuk mundur," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, dirinya tidak pernah menyesali sikap politiknya untuk mengundurkan diri dari partai tersebut. "Saya tidak menyesal dengan keputusan ini, karena bagi saya inilah pilihan saya, dan saya juga ingin sampaikan saya tidak akan mempengaruhi pengurus DPW dan DPD lainnya." bebernya.

Meskipun kecewa dengan Partai Nasdem, dia berharap ke depan partai tersebut bisa mewujudkan visi misi sebagai partai yang mengusung perubahan. "Saya berharap Nasdem kedepan harus menjadi gerakan perubahan, bukan perubahan gerakan yang sudah ditunjukan saat ini," ujar Isa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com