Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

88.000 Bibit Pohon Ditanam di Hutan Banggarangga

Kompas.com - 25/01/2013, 10:18 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

BORONG, KOMPAS.com - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ruteng menanami kembali hutan Banggarangga di Kecamatan Pocoranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Hutan tersebut rusak akibat perambahan hutan dan penanaman tanaman perkebunan di sekitar areal hutan konservasi tersebut.

Tak kurang dari 88.000 pohon lokal, seperti ara, beringin dan bitanggur, ditanam untuk merehabilitasi hutan yang sudah rusak tersebut. Penanaman dilakukan oleh personel TNI AD, dari Kodim 1612 Manggarai, kata Kepala BKSDA Ruteng, Ora Yohanes, Jumat (25/1/2013).

BKSDA bersama warga di sejumlah desa yang masuk dalam hutan konservasi sudah berkomitmen untuk menyelamatkan hutan Banggarangga. Warga bahkan mencabuti tanaman kopi yang masih muda, yang mereka tanam sendiri. Sementara pohon-pohon kopi yang berbuah diberi waktu dua tahun untuk siap dipetik. Setelah itu, BKSDA dan warga akan mencabutnya.

Warga pun sudah berkomitmen untuk tidak memelihara, menanam dan bekerja di dalam hutan konservasi Banggarangga.

"Kami bersama TNI sudah menanam ribuan anakan pohon lokasi di dalam kawasan Hutan Banggarangga dan disekitar Danau Rana Poja yang debit airnya berkurang. Penanaman pohon itu melibatkan masyarakat setempat. Penanaman itu dilaksanakan belum lama ini juga saat musim hujan tiba," jelas Yohanes.

Yohanes menjelaskan, luas areal yang sudah ditanami kembali di Hutan Banggarangga dan Danau Rana Poja 200 hektare.

Dandim 1612 Manggarai, Letkol Infanteri Jacky Ariestanto kepada Kompas.com, Jumat (25/1/2013) menjelaskan, kegiatan penanaman pohon bersama BKSDA dan warga itu merupakan bentuk komitmen TNI pada lingkungkan hidup.

"Kami sudah melakukan penanaman anakan pohon lokal bersama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Ruteng demi menyelamatkan hutan lindung dan Konservasi Banggarangga. Tentara Nasional Indonesia memiliki program menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com