Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Yogyakarta, Relawan Jadi Gaya Hidup

Kompas.com - 24/01/2013, 16:07 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bermunculannya jumlah komunitas relawan bencana di wilayah DIY pascaerupsi Merapi 2010 lalu mengindikasikan tingkat partisipasi masyarakat dalam misi kemanusiaan dan mitigasi kebencanaan cukup tinggi. Sampai saat ini saja jumlah komunitas relawan mencapai 198 (DIY-Jateng).

Meningkatnya komunitas relawan perlu didukung dengan peningkatan skill setiap anggotanya. Sri Hartoyo MM, salah satu aktivis relawan dari Forum Komunitas Lintas Relawan (Foklar) DIY-Jateng, mengatakan, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi menjadi relawan tahun ini sangat tinggi. Relawan bisa dibilang sudah tren atau gaya hidup.

"Entah apa kemampuannya sekarang, banyak yang bisa membawa HT dengan pakaian oranye. Namun, semangat relawan harus terus diapresiasi. Jika potensi tersebut dikelola dengan baik, upaya penanggulangan bencana bisa berjalan dengan lebih baik," terangnya, Kamis (24/12013).

Hartoyo menambahkan, jumlah relawan yang tergabung dalam forum sekitar 198 komunitas di DIY dan Jateng. Anggotanya pun mencapai ribuan orang. Dengan pertumbuhan yang demikian pesat, tidak salah jika DIY disebut sebagai "Kota Relawan".

"Tentu saja kemampuan mereka belum merata sepenuhnya. Akan lucu ketika seorang relawan malah ditolong. Karena itu, kami akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan basic skill para relawan," katanya.

Selain meningkatkan basic skill setiap relawan, pihaknya juga akan membentuk klaster-klaster relawan agar lebih efisien dan terarah dalam menjalankan tugas di lapangan.

"Selama ini, ketika ada kejadian bencana apa pun bentuknya, pasti relawan langsung berjubel. Kita ingin bentuk spesialisasinya agar dalam tugasnya nanti lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com