Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Solo Bagikan Seribu Telur Asin dan Kinang

Kompas.com - 23/01/2013, 12:21 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Ratusan abdi dalem Kraton Kasunanan Surakarta berbagi telur asin dan kinang di Bundaran Gladag Solo, Rabu (23/1/2013). Menjelang Perayaan Grebeg Maulud yang jatuh pada Kamis besok, seribu telur dan kinang pun dibagikan kepada pengendara yang melintas.

Dikawal prajurit keraton, pembagian pun dilakukan dengan tujuan menyemarakan Grebeg Maulud Nabi Muhammad SAW. Selain itu, acara pembagian telur asin dan kinang tersebut juga untuk mendoakan Bangsa Indonesia yang sedang dilanda bencana alam di beberapa daerah.

"Kita ajak bangsa ini untuk introspeksi diri dalam menghadapi segala permasalahan termasuk bencana alam yang menimpa bangsa ini. Dari aksi ini diharapkan bisa mengajak warga untuk kembali ke khitoh-nya dalam menghargai alam dan merubah perilaku kita yang tidak menghargai alam serta beramal tanpa pamrih," kata KRMH Satriyo Hadinagoro dari Keraton Solo.

Satriyo menambahkan, telur asin dan kinang tidak hanya dibagikan di Bundaran Gladag namun juga di Soloraya. Kembali menurut Satriyo, telur asin dan kinang didasari pada filosofi tersendiri. Telur mempunyai tiga bagian, kulit luar merupakan simbol dari kelahiran atau awal mula kehidupan, putih telur adalah simbol kehidupan dan kuning telur merupakan simbol akhir dari kehidupan yaitu kematian.

Sedangkan kinang yang terdiri dari lima bagian yaitu injet, suruh, tembakau, gambir, dan daun kantil. Setiap bagian tersebut mempunyai arti tersendiri, gambir berwarna merah adalah simbol dari ajaran kejawen yang diwariskan leluhur, Injet berwarna putih adalah simbol ajaran Islam, Sirih berbentuk jantung hati adalah simbol dari perbuatan yang menemukan intisari, tembakau adalah simbol penyebarluasan ajaran Islam, Kanthil bermakna persatuan yang tidak terpisahkan. 

Sementara itu, Bagus (42) salah satu warga Solo, berharap tradisi turun temurun tersebut bisa dilestarikan dan menjadi kekhasan kota Solo. "Sebagai warga Solo, saya berharap tidak hanya tradisi bagi telur asin dan kinang saja, namun tradisi tradisi yang lain bisa dihidupkan kembali," kata Bagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com