Stiker Bakso Bebas Babi di Malioboro

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya fenomena bakso oplosan daging babi yang dijual di kalangan masyarakat berimbas pada turunnya omzet pedagang bakso di Yogyakarta. Menyikapi keluhan para pedagang bakso, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta memberikan stiker bebas babi dan formalin kepada 30 pedagang bakso di sepanjang Jalan Malioboro, Selasa (22/1/2013).

Acara penempelan stiker dilaksanakan di depan Kantor Dinas Pariwisata Provinsi DIY, secara simbolis penempelan stiker dilakukan oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Haryadi mengatakan, beberapa hari sebelum penempelan stiker, sudah dilakukan uji laboratorium terhadap bahan baku yang digunakan oleh para pedagang.

"Uji laboratorium bertujuan untuk mengetahui dan memastikan bahwa bahan baku bakso yang digunakan oleh para pedagang benar-benar bebas dari oplosan daging babi dan tidak mengandung formalin," kata Haryadi.

Lebih lanjut Haryadi menjelaskan penempelan stiker ini diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan konsumen bahwa bakso yang dijual benar-benar bebas dari daging oplosan dan formalin. "Satu sampai dua bulan sekali akan dilakukan pengecekan ulang, hal ini dilakukan untuk monitoring pedagang bakso," ungkap Haryadi.

Di tempat yang sama Ketua Paguyuban pedagang bakso Kota Yogya Sugi Wartono mengaku senang dengan program penempelan stiker dan uji laboratorium tersebut. "Beberapa bulan setelah mencuatnya berita daging oplosan pedapatan para pedagang menurun drastis, semoga saja dengan adanya stiker di gerobak bisa mengembalikan kepercayaan konsumen," ujar Sugi.