Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Ilegal dari Flores Timur Terus Mengalir

Kompas.com - 11/01/2013, 11:09 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

LARANTUKA, KOMPAS.com — Calon TKI ilegal dari Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus mengalir ke Malaysia. Mereka melewati jalur Batam (Kepulauan Riau) dan Nunukan (Kalimantan Timur). Pada dua tempat itu mereka diperdaya para calo sehingga mengeluarkan biaya sampai Rp 10 juta per orang.

Wenseslaus Woda, Kepala Desa Demondei, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, NTT, mengatakan bahwa hampir setiap pekan selalu ada TKI ilegal dari desa itu yang berangkat ke Malaysia. "Jumlah mereka antara 3-12 orang. Pernah ada yang ditangkap di Kupang hendak berangkat dengan pesawat kemudian dipulangkan ke Adonara," kata Woda, Jumat (11/1/2013).

Sesuai data Pemkab Flores Timur, saat ini 357 warga Flores Timur berada di Malaysia. Hampir 90 persen adalah TKI ilegal yang tersebar di Malaysia Timur dan Malaysia Barat.

Biasanya mereka hanya mengantongi surat izin keberangkatan dari desa dengan alasan mengunjungi anggota keluarga di salah satu lokasi di Malaysia. Mereka melalui jalur Batam dan Nunukan. Jalur Batam biasanya dengan pesawat dari Kupang, sedangkan jalur Nunukan dengan kapal Pelni, langsung dari Larantuka. Di dua tempat itu sudah menunggu calo yang adalah warga dari Desa Demondei.

Mantan TKI Malaysia ini mengatakan, di Nunukan dan Batam, ada banyak calo TKI. Hampir setiap desa di Flores Timur dengan jumlah perantau lebih dari 50 orang  memiliki satu orang calo di sana. "Meski sang calo dari kampung yang sama dengan calon TKI, pungutan tetap tinggi, yakni antara Rp 5 juta-Rp 10 juta per orang," kata Woda.

Dalam pekan pertama 2013 sebanyak 15 orang sudah berangkat ke Malaysia melalui Nunukan. Sebelumnya, mereka melalui Batam, tetapi ketika 12 orang ditangkap di Bandara Kupang, mereka beralih lewat laut.

Woda mengakui, memang terjadi peningkatan taraf hidup para perantau. Mereka bisa membangun rumah, membiayai pendidikan anak, dan sejumlah urusan sosial lain.

"Tidak ada persoalan terkait TKI ilegal ini. Hanya saat terjadi kecelakaan kerja sampai meninggal dunia, pemerkosaan, dan kriminal lain, tidak ada yang membantu. Para korban selalu berada pada posisi lemah." tutur Woda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com