Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru Bogem Pegawai Biro Jasa

Kompas.com - 10/01/2013, 12:17 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com  - Diduga akibat setoran pungutan liar kurang dari kesepakatan, dua gigi pegawai biro jasa, Yondri Koto (48), copot kena bogem Kepala Kantor Imigrasi Pekanbaru, Amran Haris. Meski sempat terjadi perdamaian, Yondri melaporkan pemukulan itu kepada Polisi Kota Besar Pekanbaru beberapa hari kemudian.

Menurut Yondri yang dihubungi hari Kamis (10/1/2013), pemukulan itu berlangsung hari Jumat petang, pekan lalu. Kejadian itu berawal dari "setorannya" untuk Amran senilai Rp 9,5 juta hanya mampu dipenuhinya Rp 7,5 juta.

Ketika ditanya apa yang dimaksud dengan setoran itu, Yondri tegas mengatakan sebagai pungutan liar diluar tarif resmi mengurus paspor di Kantor Imigrasi Pekanbaru. Setiap satu paspor, harus menyetor uang sebesar Rp 200.000 diluar tarif resmi.

Waktu itu, tambah Yondri, dia terpaksa memakai uang setoran sebesar Rp 2 juta untuk biaya berobat istrinya yang sakit. Yondri berjanji lewat Aka (staf Kantor Imigrasi Pekanbaru) akan melunasi utang itu pada hari Senin.

"Namun pak Aka tidak berani mengambil keputusan dan mempersilakan saya berurusan langsung dengan Kepala Kantor Imigrasi. Ketika saya masuk ke ruangan kerjanya, Pak Amran langsung marah-marah dan mencaci maki saya. Tanpa saya sadari, dia memukul wajah saya sehingga dua gigi saya lepas. Saya sebenarnya tidak terima perlakuan itu dan hendak melawan, tapi anak buahnya memegangi saya," terang Yondri.

Setelah kejadian, beberapa staf Imigrasi mencoba menenangkan Yondri. Yondri kemudian dibawa masuk kembali ke ruangan Amran dan keduanya saling bersalaman.

Hanya saja, kata Yondri, pada hari Senin atau tiga hari setelah kejadian, Amran terkesan memusuhinya. Bahkan, urusannya untuk membuat paspor dipersulit. Begitu pula pada hari Selasa.

"Kalau saja hari Senin dan Selasa itu dia (Amran) mengajak bicara dan membicarakan biaya pengobatan gigi saya, saya tidak akan melapor kepada polisi. Tapi dia seolah bangga telah memukul saya. Akhirnya hari Rabu saya tidak tahan lagi dan melapor kepada polisi," kata Yondri.

Laporan Yondri telah diterima oleh Polresta Pekanbaru dengan Nomor : STPL/35/I/2013/SPKT. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Komisaris Arief G Satria pun mengakui laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan Amran itu.

Sebaliknya dalam penjelasannya kepada wartawan, Amran berkelit dan tidak mengaku memukul Yondri. Meski demikian, dia membenarkan sempat terjadi perang mulut dengan Yondri,meski cuma sebentar.

Menurut versi Amran, hari Jumat itu Yondri, lewat perantara Aka, meminta agar pembuatan paspor yang diurusnya, dapat selesai pada hari itu juga. Namun Aka tidak menyanggupi dan meminta agar Yondri berurusan langsung dengan Amran.

"Ketika dia masuk ke ruangan saya, dia kembali meminta agar paspornya selesai hari itu juga. Saya katakan tidak bisa. Dia lalu bersuara keras dan saya terpancing sehingga terjadi pertengkaran mulut," kata Amran.

Amran mengatakan, kalau dia memukul Yondri, tentunya ada rekaman kejadian karena ruangannya dilengkapi dengan alat CCTV. Sebaliknya, Yondri menantang agar Amran segera membuka rekaman itu agar semua masyarakat mengetahui, mana yang benar.

"Kalau dia berani, buka saja rekaman itu, tetapi pada pada waktu kejadian pertama, bukan pada saat bersalam-salaman,"kata Yondri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com