Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran di Kolaka Hilang Tempat Tinggal

Kompas.com - 28/11/2012, 16:20 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Tak kurang dari 41 kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran minggu lalu di Kolaka, Sulawesi Tenggara, saat ini menjalani nasib yang tak menentu. Tanah yang mereka tempati selama puluhan tahun adalah milik salah satu pengusaha lokal yang ada di Kolaka. Kini sang pemilik lahan tak lagi mengizinkan mereka membangun rumah di areal itu. 

Menurut para korban kebakaran, saat ini bantuan berupa sandang dan pangan sudah cukup. Banyak pihak yang memberikan bantuan. Namun yang menjadi masalag adalah soal kelangsungan hidup mereka yang tak lagi memiliki tempat tinggal.

Salah satu warga korban kebakaran yang bernama Suardi mengaku bingung mencari tempat tinggal. "Memang saat ini kami masih tinggal di pengungsian (aula kantor Kelurahan Sakuli) dan sebagian korban lagi mengungsi ke rumah kerabat mereka. Inilah yang bikin bingung kami karena yang punya lokasi tidak mau kasi tinggal lagi di situ. Jadi kami kan hanya kontrak di lokasi," ungkapnya, Rabu (29/11/2012).

Suardi mengaku dulu membayar biaya kontrak sebesar Rp.250.000 per bulan. "Kami sudah meminta kebijakan sama Pak Camat untuk memberitahukan kepada pemilik lokasi agar para korban kebakaran kembali diberi kesempatan. Tapi katanya pemilik itu sudah tidak mau lagi," tambahnya.

Sementara itu, korban lain yang namanya enggan disebutkan mengatakan pemda setempat mencarikan solusi tentang tempat tinggal mereka. "Kami yang jadi korban kebakaran ini kan rata-rata pedagang kaki lima, Nah kalau bisa dicarikan lokasi sementara yang tidak jauh dengan pasar Kolaka, agar memudahkan aktivitas kami kembali sambil mengumpulkan uang untuk membangun atau mencari lokasi lain. Itu harapan utama kami," tuturnya.

Camat Latambaga Arifin Jamal sempat menjelaskan, pemilik tanah memang sudah tidak berniat lagi menyewakan tanahnya kepada mereka. Alasannya, tidak ada keuntungan berarti dari penyewaan tersebut. Sementara warga, dengan bebas membangun rumah dan menyewakan rumahnya kepada orang lain.

"Pemiliknya berniat untuk membangun rumah kontrakan sendiri di sana pascakebakaran ini. Bukannya dia bersyukur dengan musibah itu, tapi di situlah sisi positifnya dia. Tapi memang hanya karena pertimbangan kemanusiaan dia biarkan mereka tempati tanahnya," jelas Arifin Jamal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com