Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hirup Lem, Lima Pelajar SMP Dibekuk Polisi

Kompas.com - 15/11/2012, 23:34 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE,KOMPAS.com - Lima remaja dibekuk polisi saat asyik menghirup lem di salah satu halaman masjid di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (15/11/2012). Mereka ditangkap atas laporan warga yang resah atas perilaku kawanan remaja yang kerap mabuk-mabukan dengan cara menghirup lem (ngelem).

Peristiwa itu berlangsung kira-kira pukul 20.30 WITA di halaman Masjid Raya Watampone, Jalan Bukaka, Kelurahan Taneterittang. Warga yang gerah terhadap perilaku remaja tanggung itu langsung melaporkannya ke polisi.

Saat aparat kepolisian tiba tempat kejadian perkara, sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dan sejumlah remaja yang sedang asyik ngelem. Akhirnya, polisi berhasil meringkus lima orang pelajar, yakni Rz, Sy, Sp, Ic, dan Ty. Mereka merupakan pelajar sekolah menengah pertama.

Saat dimintai keterangan, mereka mengaku menghirup lem memabukkan itu karena tak punya cukup uang untuk membeli minuman keras (miras) "Biasa memang karena kalau lem irit, satu kaleng banyak yang nikmati," kata Ty di hadapan penyidik.

Kepada para pelajar tersebut, polisi hanya melakukan pembinaan agar mereka tidak mengulangi perbuatan tersebut. "Kami hanya sebatas mengamankan dan melakukan pembinaan karena sampai sekarang ini belum ada undang-undang yang mengatur tentang penyalahgunaan lem itu," kata Kepala Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (Kanit SPKT) Polres Bone Aiptu Sunu Salwito.

Lem memabukkan tersebut merupakan perekat yang umumnya digunakan untuk bahan baku karet, seperti karet ataupun untuk tambal ban. Lem inilah yang kerap disalahgunakan oleh kalangan remaja untuk mabuk-mabukan karena pengaruh bahan alkoholnya yang memabukkan setelah dihirup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com