Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa Juga Disewakan ke Gadis Nakal

Kompas.com - 13/11/2012, 18:57 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Penyalahgunaan dua Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Kota Probolinggo Jawa Timur sedikit demi sedikit mulai terungkap. Setelah diketahui oleh Wali Kota Probolinggo HM Buchori bahwa kedua Rusunawa itu dibuat tempat tinggal istri simpanan, dan dihuni oleh orang yang sudah punya rumah dan mobil mewah, kini dikabarkan bahwa Rusunawa disewakan kepada gadis pemandu lagu oleh penghuninya.

HM Buchori membenarkan kabar tersebut. Bahkan, dia mengaku mendapatkan informasi itu dari seorang penghuni yang taat menjalankan ibadah. Kabar itu tentu membuat Buchori berang. Karena Rusunawa sebelumnya sudah disalahgunakan oleh penghuninya.

"Nanti akan saya cek, dan akan disidak. Ketua RT dan Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) sudah tidak benar. Kok bisa sebuah blok di Rusunawa disewakan kepada purel. Saya nggak tahu purel mana. Penghuninya juga akan saya keluarkan," ujarnya, Selasa (13/11/2012).

Purel adalah kependekan dari public relation. Di Probolinggo, istilah purel sudah dikonotasikan negatif. Di benak warga, purel adalah gadis pemandu karaoke cantik dengan pakaian minim plus nakal. Bahkan dikabarkan, sebagian purel melayani nafsu pria hidung belang. Apakah purel yang tinggal di Rusunawa itu melayani hidung belang?

"Saya belum tahu, nanti saya cek. Selama ini penghuni Rusunawa tidak lewat saya. Ke depan, para penghuninya harus lewat saya, agar tidak disalahgunakan," terangnya.

Kedua Rusunawa itu berada di Jalur Lingkar Utara (JLU) dan di Jalan Brantas Kelurahan Pilang, Kecamatan Mayangan. Saat ini, Rusunawa III sedang dibangun, setelah sebelumnya disegel oleh wali kota karena pengerjaannya molor oleh rekanan. Rekanan tersebut juga telah di-blacklist dan kini pembangunannya langsung diambilalih Kementerian Pekerjaan Umum RI.

"Para calon penghuni Rusunawa III akan saya seleksi. Penghuni Rusunawa di JLU dan Jalan Brantas akan saya evaluasi. Masak ada yang dibuat tempat mampir-mampiran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com