Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Jadi Pocong, Makam Leginah Dibongkar?

Kompas.com - 01/11/2012, 13:17 WIB

JAMBI, KOMPAS.com - Sudah hampir dua minggu terakhir, kawasan Donorejo, Kelurahan Talang Banjar, Jambi Timur, dan Jalan Gunung Kidul, dekat SMK Attaufiq dan asrama polisi Talang Banjar sepi, bagai tak berpenghuni. Namun, Rabu (31/10/2012) malam kemarin, wilayah ini mendadak ramai. Ribuan warga memadati TPU Darul Akhirat, Talang Banjar yang berada di daerah itu.

Bahkan, aparat kepolisian yang dipimpin Kepala Polsek Jambi Timur AKP Fery Ardian datang untuk mengamankan kerumunan massa. Camat Jambi Timur Ridwan Saleh, dan Lurah Talang Banjar pun terlihat di sana. Ternyata, kehebohan terjadi akibat munculnya kabar burung soal penampakan sosok mirip pocong di daerah itu.

Seperti yang dilansir Tribun Jambi, Kamis (1/11/2012), warga kian penasaran dengan cerita yang marak beredar dari mulut ke mulut. Tak hanya itu, perbincangan mengenai penampakan ini juga beredar melalui telepon selular dan situs jejaring sosial Twitter.

Fery Ardian yang dihubungi saat berada di lokasi mengatakan belum bisa berkomentar banyak. "Saat ini sedang dilaksanakan musyawarah dengan warga, besok saja informasi yang lebih jelas," kata Fery singkat.

Cerita mistis itu terkait perempuan bernama Leginah (30) yang meninggal dua minggu lalu, disebut-sebut mendatangi warga di Donorejo dan sekitar Attaufiq. "Sedikitnya 10 orang yang mengaku didatangi almarhum. Arwah itu meminta agar tali pocongnya dilepas," kata Ilham, pemuda setempat yang ditemui kemarin malam.

Ali, pemuda lain pun memperkuat keterangan Ilham. "Sudah dua minggu ini pertokoan di sekitar asrama polisi, Attaufiq sepi. Jam 9 sudah pada tutup, biasanya jam 2 malam masih ramai," kata Ali.

Selanjutnya, kemarin malam, keluarga Leginah datang di rumah Ketua Pemuda di kawasan TPU, dan terlibat perundingan dengan warga, polisi dan tokoh masyarakat. Dalam pertemuan itu, warga menuntut makam Leginah dibongkar.

Herman, lelaki paruh baya, yang bertugas menggali kubur almarhum mengakui, saat prosesi pemakaman, tali pocong pada kain kafan tidak dilepas. "Waktu itu saya sadar tali pocong tidak dibuka, tapi pihak keluarga tak membolehkan," kata Herman.

Marzuki, Ketua RT 28, yang mengikuti pertemuan, mengakui adanya keresahan masyarakat. "Memang banyak yang resah, tapi belum ada satupun yang mengaku pada saya pernah melihat secara langsung. Penampakan itu hanya tersebar di hp!" tegasnya.

Baca Juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com