Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Mahasiswi Korban Aborsi Datangi Kantor Polisi

Kompas.com - 22/10/2012, 14:25 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Puluhan keluarga Fridolina Banusu, mahasiswi Universitas Katolik Kupang yang tewas gara-gara meminum ramuan aborsi sebanyak satu jeriken, mendatangi Polres TTU, Senin (22/10/2012). Warga Desa Humusu Oekolo, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur ini mempertanyakan penanganan kasus aborsi yang menimpa Fridolina.

"Kami datang ke polres untuk mempertanyakan soal penanganan kasus yang menimpa anak kami Fridolina. Hari ini juga pas dua bulan dia meninggal sehingga kami perlu tahu informasi kira-kira prosesnya sudah sampai dimana," kata ayah Fridolina, Agustinus Neno Banusu kepada Kompas.com, Senin (22/10/2012) di Markas Polres TTU.

Lanjut Agustinus, keluarga berharap, kasus ini secepatnya selesai sehingga mereka dari pihak korban bisa merasa puas. "Kami sakit hati atas kematian anak kami yang sudah kami sekolahkan sampai perguruan tinggi, sehingga kami berharap pihak kepolisian serius menangani kasus ini," jelas Agustinus. Pantauan Kompas.com, puluhan keluarga Fridolina mendatangi Polres TTU dengan menumpang sebuah mobil pikap.

Secara terpisah, Kepala Polres TTU AKBP I Gede Mega Suparwitha mengatakan, berkas kasus tersebut sudah dinaikkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), tetapi belum ada petunjuk dari JPU. "Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) sudah diberikan kepada yang bersangkutan dan berkasnya sudah kami naikan ke JPU," kata Suparwitha.

Sebelumnya diberitakan, karena diduga ingin menggugurkan kandungannya, Fridolina (22) seorang mahasiswi Unika Kupang yang tengah hamil tiga bulan tewas setelah minum ramuan sebanyak satu jeriken. Korban meminum ramuan itu karena disuruh pacarnya, Yosef Salu (22) mahasiswa universitas yang sama. Ramuan itu diberikan oleh seorang pria bernama Gaspar Neno Teme.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com