Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik 'Beking' 5 Jenderal Harus Dilaporkan

Kompas.com - 21/10/2012, 15:57 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Malang Corruption Watch (MCW) di Jawa Timur mendesak Kepala Polresta Malang (Kapolresta Malang) Ajun Komisaris Besar Teddy Minahasa Putra untuk segera melaporkan dan mengungkap secara jelas lima jenderal yang membekingi atau melindungi kasus sengketa keluarga antara Hardi Soetanto dan Valentina.

"Apa yang diungkapkan Kapolresta Malang itu sudah menjadi rahasia umum. Bukan hanya saat ini, sejak lama, sudah marak dugaan para jenderal intervensi pada kasus hukum yang ditangani beberapa lembaga penegakan hukum, apalagi di tubuh kepolisian," ungkap Didit Sholeh, Koordinator MCW, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/10/2012).

Menurut Didit, Kapolresta Malang harus segera melaporkan intervensi lima jenderal itu ke lembaga hukum terkait, tidak hanya diberitahukan melalui media. "Kapolresta harus segera mengambil langkah tepat dan cepat. Bisa segera melaporkan ke Kompolnas. Membekingi sebuah kasus itu jelas tidak benar, dan itu jelas mencederai proses hukum," ungkapnya.

"Langkah Kapolresta kita acungi jempol. Rakyat dan MCW siap berada di belakangnya, jika akan mengungkap kasus lima jenderal itu. Kasus itu, yang bisa diduga rekening gendut yang ada di tubuh kepolisian," katanya lagi.

Jika Kapolresta tidak mengungkap keterlibatan lima jenderal itu, kondisi tersebut akan memperburuk penegakan hukum di daerah. Nama baik Polri akan selalu jelek di mata rakyat. "Para jenderal yang demikian harus dibersihkan dari tubuh Polri. Tidak kemudian lumbungnya yang dibakar, tapi tikus yang ada di lumbung itu yang harus dibasmi," kata Didit.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Polresta Malang mengungkapkan bahwa dalam kasus sengketa keluarga itu ada lima jenderal yang berupaya melindungi. Ia mengaku, lima jenderal itu sudah menghubungi dirinya agar kasus tersebut dibatalkan dan ada pula yang mendesak agar dilanjutkan.

Namun, Kapolresta tidak mau menyebutkan nama para jenderal itu, juga tidak mau menyebutkan lima jenderal itu berada di pihak Hardi atau Valentina. Namun, Kapolresta tetap akan memproses kasus tersebut sesuai proses hukum yang ada.

Adapun Hardi-Valentina bersengketa dalam dua kasus. Pertama, penggelapan dalam keluarga dan atau pencurian dalam keluarga. Kedua, laporan keterangan palsu dalam akta otentik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com