Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Nelayan Kepung Pengeboran Minyak di Laut

Kompas.com - 18/10/2012, 14:27 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Ratusan nelayan dari tiga desa di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengepung lokasi eksplorasi minyak dan gas (Migas) PT. Santos di perairan Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Kamis (18/10/2012).

Warga yang protes itu masing-masing dari Desa Ambat, Desa Kramat dan Desa Bandaran. Mereka mendatangi lokasi eksplorasi dengan menggunakan perahu motor.

Aksi para nelayan itu sebagai bentuk protes kepada PT. Santos karena perusahaan ini tidak pernah memberikan kompensasi ganti rugi atas dilarangnya mencari ikan di area eksplorasi. Juga PT Santos dianggap tidak pernah melaksanakan program pemberdayaan kepada nelayan di tiga desa tersebut selama tiga tahun terakhir.

Samiadi, koordinator aksi mengatakan, nelayan di tiga desa itu merasa dianaktirikan oleh PT. Santos. Padahal desa-desa lain yang memiliki kesamaan kultur sebagai nelayan di wilayah eksplorasi migas PT. Santos, mendapat kompensasi dan program dari dana tanggungjawab sosial perusahaan (CSR).

"Kami hanya ingin menuntut hak kepada PT. Santos. Sebab nelayan dimiskinkan karena tidak boleh menangkap ikan di sekitar wilayah eksplorasi," kata Samiadi.

Ditambahkan Samiadi, nelayan di Kabupaten Sampang yang wilayahnya sama dengan Pamekasan, sudah tiga tahun mendapat perhatian dari PT. Santos. Bahkan mereka juga mendapatkan program pemberdayaan setiap tahun.

"Kita selama tiga tahun tidak pernah dapat apa-apa. Jadi wajar kita menuntut kepada PT. Santos," tandasnya.

Kedatangan para nelayan tiga desa itu menggunakan kapal-kapal yang biasa mereka gunakan untuk menangkap ikan. Untuk menghindari kericuhan, pasukan keamanan dari unsur Polri dan TNI asal Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sampang dikerahkan. Hal itu mengingat radius 500 meter dari wilayah eksplorasi, membahayakan untuk disinggahi kapal-kapal nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com