Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekstrak Daun Sirih untuk Gula Kelapa Organik

Kompas.com - 17/10/2012, 10:10 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gula kelapa memiliki peran penting untuk masak-memasak. Namun berdasarkan survei di sejumlah sentra industri gula kelapa di DIY-Jawa Tengah menunjukkan, kebanyakan gula kelapa yang dipasarkan menggunakan natrium metabisulfit untuk bahan pengawet nira.

Penggunaan natrium metabisulfit memang diijinkan apabila digunakan sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun, kontrol di lapangan sulit dilakukan, karena terdapat kecenderungan penggunaan pengawet buatan secara berlebihan. Sehingga, produk yang dihasilkan dapat membahayakan kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang.

Prihatin dengan kenyataan itu, empat mahasiswa Universitas Gajahmada, masing-masing Zesy Ayu Tri Astuti, Yuli Eko Riyanto, Fathin Nabihaty, dan Nungky Hariyati yang tergabung dalam tim wirausaha mahasiswa Gendhis Ganis, mengembangkan produk gula kelapa organik dengan memakai ekstrak daun sirih sebagai bahan pengawet gula kelapa.

Zesy mengatakan, pemilihan daun sirih sebagai bahan pengawet karena di dalamnya mengandung komponen bioaktif berupa senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antibakteri. Sifat antibakteri inilah yang menjadikan daun sirih sering digunakan untuk bahan pengawet makanan. "Hasilnya gula kelapa yang diproduksi kualitasnya lebih baik dari segi rasa, aroma, maupun khasiat dan daya simpannya," kata Zesy, Selasa (16/10/2012) kemarin.

Selain itu, lanjutnya, daun sirih tidak bersifat higroskopis sehingga gula kelapa yang dihasilkan menjadi lebih awetkarena dapat meminimalisasi kadar air dalam gula. Disebutkan, dalam proses produksi mereka menjalin kemitraan dengan beberapa pengrajin gula kelapa rakyat dan merintis agrotechnopreneurship gula kelapa.

Di samping untuk mencapai kapasitas produksi yang mampu memenuhi permintaan pasar, mereka berharap dapat memperbaiki bargain position gula kelapa rakyat yang belum mampu menembus pasar ekspor karena kualitas produk yang masih rendah. Berkat kreasinya membuat gula kelapa organik itu empat mahasiswa Fakultas Pertanian UGM ini meraih juara II dalam Youth Agrotechnopreneurship Competition (YAC) IPB 2012 yang digelar 5-7 Oktober lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com