Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Tawuran, Sekolah Bikin Larangan Bawa Mobil

Kompas.com - 06/10/2012, 08:20 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Di kota-kota besar, siswa datang ke sekolah mengendarai mobil sudah tergolong biasa. Tetapi di kota kecil seperti di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, siswa ke sekolah membawa mobil menjadi pemandangan yang istimewa.

Seperti di SMAN 2 Pamekasan. Di sekolah ini ada beberapa siswa yang membawa mobil ke sekolahnya. Termasuk salah satu siswa bernama Agung, yang terlibat aksi tawuran pada Kamis (4/10/2012) kemarin.  Agung, menurut Kepala SMAN 2 Pamekasan Muyanto, dikenal tidak koperatif baik antarsesama siswa ataupun dengan gurunya.

"Mungkin karena status sosialnya dia sebagai orang kaya, membentuk karakternya untuk tidak koperatif dengan orang di luar dirinya," terang Muyanto ketika ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Sabtu (6/10/2012).

Di SMA 2 Pamekasan, lanjut Muyanto, tidak ada larangan bagi siswa untuk membawa mobil ke sekolah. Apalagi siswa yang rumahnya jauh. Namun mobil yang dibawa tersebut, tidak boleh diparkir di dalam halaman sekolah. "Kalau bawa mobil harus diparkir di luar sekolah kawatir menimbulkan persaingan yang tidak sehat," katanya. 

Pada tahun ajaran baru mendatang, pihak SMAN 2 Pamekasan akan merubah tata tertib sekolah dengan mempertegas larangan bagi siswa untuk tidak membawa mobil ke sekolah. "Baik yang kaya ataupun yang miskin, semuanya tidak boleh bawa mobil ke sekolah," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga siswa SMAN 2 Pamekasan terlibat aksi tawuran antar siswa, yakni Agung, Muhammad Ali Badrun dan Fathorrozi. Mereka sama-sama membawa teman-temannya untuk tawuran setelah jam pelajaran sekolah sudah habis. Akibatnya, Ali Badrun mengalami luka di dahi dan mulutnya.

Kini ketiganya sedang menunggu pemberian sanksi dari pihak sekolah atas perbuatannya. Tawuran itu dipicu terjadinya serempetan motor Ali Badrun atas spion mobil Agung pada Minggu lalu saat mereka pulang dari lokasi pantai wisata Jumiang. Meskipun mereka sudah didamaikan oleh gurunya, tetapi di luar sekolah mereka masih melakukan aksi tawuran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com