SRAGEN, KOMPAS.com - Atap kelas bolong dan rusak, puluhan siswa di Sragen terpaksa mengungsi dan belajar di mushala sekolah. Siswa kelas tiga Sekolah Dasar Pelemgadung Karangamalang, Sragen, tampak serius meski harus belajar lesehan di lantai mushala yang hanya berukuran 8 kali 5 meter persegi.
Sebanyak 34 siswa harus berbagi dengan rekan mereka saat mengikuti pelajaran dari guru. Tampak beberapa siswa membawa meja kecil dari rumah untuk lebih memudahkan menulis. Namun tidak semua siswa membawa meja kecil, jadi mereka pun berbagi dengan siswa lain.
Atap di dua ruang kelas, kelas 3 dan 1 serta satu ruang laboratorium komputer, terpaksa disangga dengan bambu agar tidak roboh. Kondisi kayu yang sudah rapuh karena dimakan rayap, membuat sekolah tidak mau ambil risiki untuk menggunakan tiga ruang tersebut. Atap kelas yang sudah berlubang dan rapuh, membuat kondisi balajar mengajar terhambat karena para siswa harus bergiliran menggunakan di ruang kelas dua yang masih utuh. Siswa kelas satu harus berbagi dengan kelas 2.
"Untuk kelas satu, bergiliran dengan kelas 2. Kita pun membagi jamnya, misalnya kelas satu masuk jam 7.15 sampai pukul 10.00, lalu kelas 2 baru masuk pukul 10.00 sampai 12.30," kata Ning Rahayu, kepala SD Pelemgadung.
Sedangkan untuk ruang laboratorium komputer beserta peralatan komputer dipindahkan sementara di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Pihak sekolah berharap ada perbaikan segera dari pemerintah agar aktivitas belajar mengajar bisa berjalan normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.