Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau, Ekspor Kentang ke Singapura Terhenti

Kompas.com - 05/09/2012, 15:35 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

BATU, KOMPAS.com - Akibat musim kemarau berkepanjangan, ekspor kentang petani di Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur sejak bulan lalu dihentikan. Produksi pertanian anjlok dan kualitas kentang merosot.

Hal itu diakui juru bicara Kelompok Tani (Poktan) Mitra Arjuna, Syamsul Munir kepada Kompas.com Rabu (5/9/2012). Menurutnya, lahan pertanian anggota poktan yang sebagian besar menggunakan konsep tadah hujan, kekurangan aliran air, akibat kemarau.

"Untuk petani kentang, hanya sedikit petani yang memakai pipanisasi. Sebagian besar sawah petani, menunggu tadah hujan. Jika hujan belum turun, produksi jelas merosot dan kualitas kentang sangat jelek," jelasnya.

Dengan kondisi demikian, kata Syamsul, jelas berdampak juga pada proses pengiriman kentang petani ke Singapura.

"Sudah beberapa minggu pengiriman ekspor dihentikan, karena kualitas kentang rendah. Selain itu, saat musim kemarau, mengakibatkan tanaman kentang mudah diserang hama," akunya.

Saat ini, tambah Syamsul, ukuran kentang lebih kecil dibandingkan kentang hasil panen masa musim hujan. Produksinya juga menurun drastis.

Disebutkan, jumlah petani anggota Poktan Mitra Arjuna, Kota Batu, sebanyak 80 orang dengan total luas lahan 125 hektare (ha). Biasanya, sekali panen tingkat produktivitasnya sebanyak 25 ton hingga 35 ton.

"Saat ini hanya mampu panen 15 ton saja. Setelah ekspor dihentikan, petani menjualnya di pasar lokal di Indonesia. Sementara, harga kentang naik. Dari biasanya Rp 3 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 6 ribu per kilogram," katanya.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, Sugeng Pramono, tidak bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. Dihubungi via ponsel, sedang tidak aktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com