Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Order Kue Lebaran Naik, Laba Anjlok

Kompas.com - 24/07/2012, 09:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski kebanjiran order, pengusaha kue kering di sejumlah daerah mengaku sulit mengukur laba akibat naiknya harga bahan baku, seperti telur dan gula pasir. Harga jual sulit dinaikkan sehingga laba malah anjlok.

Nurdin (45), pembuat roti skala kecil di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (23/7/2012), menyebutkan, ongkos bahan baku pembuatan 1.100 roti naik dari Rp 550.000 menjadi Rp 590.000 akibat kenaikan harga telur, gula pasir, tepung, dan elpiji. Kenaikan harga bertahap dan umumnya terjadi sejak Mei 2012.

Namun, harga jual roti sulit dinaikkan sehingga pendapatan kotor rata-rata tetap Rp 660.000. ”Keuntungan berkurang dari Rp 110.000 menjadi Rp 70.000 per hari. Ini akan terus turun jika harga bahan naik lagi. Kami khawatir kehilangan pelanggan jika harga dinaikkan,” kata Nurdin.

Nurdin memerlukan sedikitnya 25 kilogram tepung, 10 kg gula, dan 2 kg telur untuk memproduksi 1.100 potong roti. Itu belum termasuk tepung terigu yang telah naik sebelumnya dari Rp 164.000 jadi Rp 167.000 per bal (isi 25 kg) tiga bulan lalu.

Harga telur ayam ras di Pasar Leuwipanjang, Purwakarta, Senin siang, Rp 20.000 per kg atau naik dibandingkan dua bulan lalu yang masih Rp 16.000 per kg. Gula pasir naik dari Rp 11.000 per kg menjadi Rp 13.500 per kg.

Para pedagang kue di Pasar Kue Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, juga mulai kebanjiran order sejak dua pekan lalu.

Budi (48), pedagang di kios Pasar Kue Weru, mengatakan, permintaan tinggi, terutama untuk jenis wafer dan jajanan berisi cokelat berbentuk batangan. Kenaikan pesanan juga dirasakan untuk biskuit kemasan kaleng dan stoples.

”Naiknya bisa sampai tiga kali lipat. Kalau hari biasa tidak ada yang beli, bahkan barangnya pun tidak dikirim dari distributor. Saat menjelang puasa dan Lebaran, jajanan jenis ini yang banyak laku,” katanya.

Meski demikian, harga kue dan jajanan di awal bulan puasa belum naik. Stok relatif banyak. Kenaikan harga itu biasanya terjadi sepekan menjelang Lebaran, yakni saat permintaan jenis makanan itu sedang tinggi. Satu stoples wafer yang biasanya dijual Rp 23.000 menjelang Lebaran naik menjadi Rp 30.000 per stoples. Begitu juga dengan jajanan berisi cokelat berbentuk batangan yang naik dari Rp 10.000 per stoples menjadi Rp 15.000.

Pedagang lainnya, Yadi Abdul Patah (32), mengatakan, tokonya banyak menerima permintaan minuman ringan. Minuman itu dijual Rp 3.000 per botol. Namun, di tangan konsumen langsung harganya Rp 5.000 per botol.

Pasar Kue Weru di Cirebon merupakan pasar jajanan dan makanan grosir yang menjual produknya kepada toko dan warung di wilayah Jawa Barat. Banyak konsumen dan pelanggan Pasar Kue Weru berasal dari Bandung, Purwakarta, dan Karawang.

Sementara itu, pelaku usaha kue kering di Surabaya umumnya memperoleh pesanan hampir 300 persen dari kondisi normal. Meski demikian, pengusaha rumahan ini umumnya menargetkan produksi berakhir sepekan sebelum Lebaran.

Seperti diungkap Noer Wahidah (43), pemilik usaha kue kering, di Medokanayu Utara, Surabaya. Saat ini, semua pekerjanya fokus menggarap pesanan kue kering. ”Minggu ini kalau masih ada yang mau pesan masih diterima, tetapi pekan depan tidak ada order baru karena khawatir tidak bisa diselesaikan,” katanya.

Menurut Ketua Dekranasda Kota Surabaya Antiek Sugiharti, saat ini sebanyak 330 pelaku usaha kecil di sektor makanan dan minuman yang kebanjiran order hingga Lebaran. Rata-rata produksi pelaku usaha baru yang dibina lalu dimodali Rp 2,5 juta per orang oleh Pemerintah Kota Surabaya itu kini kebanjiran pesanan, terutama kue kering. (REK/ETA/MKN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com