Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri Ternak Bawa Bom Buatan, Warga Resah

Kompas.com - 16/07/2012, 12:11 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Akhir-akhir ini marak terjadi pencurian hewan ternak milik warga di wilayah perbatasan Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hewan ternak yang menjadi incaran yakni sapi. Kondisi tersebut membuat warga setempat semakin resah.

Warga pun sering gagal menangkap para pencurinya. Apalagi kawanan pencuri yang diduga berasal dari Kabupaten Sumenep, membawa bondet atau bom buatan untuk mengancam pemilik ternak.

Sarimo, warga Desa Sukolela, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Senin (16/7/2012) mengatakan, kawanan pencuri ternak sekarang semakin nekad. Setiap menjalankan aksinya, mereka menggunakan bom buatan atau bondet. Bahkan mereka datang lebih dari tiga orang. "Kami takut melawan dan menangkap mereka, sebab mereka kalau ketahuan langsung melempar bom itu ke warga yang melakukan pengejaran," kata Sarimo.

Menyikapi hal itu, warga juga tidak mau kalah. Warga justru juga menyiapkan bondet di rumahnya masing-masing untuk berjaga-jaga, agar hewan ternaknya tidak ikut menjadi korban pencurian. "Kalau aksi para pencuri dibiarkan, mereka semakin leluasa mengambil ternak-ternak warga," tambah pria yang pernah menjadi korban pencurian hewan ternak.

Dari mana warga mendapatkan bahan-bahan peledak berbahaya itu? Salah seorang warga mengatakan, bahan-bahan itu tidak dijual bebas di pasaran, dan hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkannya. "Bondet ini hanya untuk berjaga-jaga saja dari ancaman para pencuri. Para pencuri tidak cukup dilawan dengan berhadapan satu lawan satu, sebab mereka membawa bom yang sangat membahayakan nyawa kami," ungkapnya.

Warga juga mengakui tindakannya menyimpan bondet dilarang oleh undang-undang. Tetapi mereka berdalih hal itu untuk melindungi hartanya. "Mempertahankan harta itu wajib hukumnya. Jadi kami tidak ada niat jelek menyimpan bondet ini," tandasnya.

Kalau hanya mengandalkan aparat kepolisian untuk menangkap para pencuri hewan ternak, mereka sering terlambat datang. "Kami bukan tidak percaya aparat kepolisian, tetapi jumlah mereka sangat sedikit dan area yang harus mereka jaga sangat luas. Jadi warga saja yang patut waspadanya," kilahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com