Sandeq Wakili Asia pada Festival Maritim di Perancis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Tiga perahu Sandeq tradisional kebanggaan suku Mandar, Sulawesi Barat, terpilih mewakili Indonesia dan Asia di festival maritim internasional di Perancis mulai 13 - 19 Juli mendatang. Sebanyak 24 kru nelayan malam ini mengikuti ritual pelepasan. Sedangkan tiga perahu Sandeq tanpa mesin telah dikirim lebih dahulu ke Perancis.

Proses pelepasan puluhan peserta festival maritim yang mayoritas nelayan itu berlangsung khidmat. Ritual Makkuliwa ini dimaksudkan sebagai simbol penyatuan alam dan manusia agar setiap aktivitasnya mendapat ridha dan diberi keselamatan oleh Tuhan. Rombongan peserta yang akan membawa nama harum Sulbar dan Indonesia di dunia internasional ini dilepas langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Polewali Mandar, Darwin Badaruddin, Rabu (4/7) malam ini di Kecamatan Tinambung Polewali Mandar.

Upacara pelepasan peserta ini juga dihibur dengan musik rebana. Prosesi ritual dan rebana ini dimaksudkan agar para peserta yang akan berlaga mendapat spirit dan semangat agar kelak menjadi juara dalam festival bergengsi di dunia maritim ini. Kepala Dinas Pariwisata berharap duta Sulbar, Indonesia bahkan Asia ini berhasil mengampanyekan budaya Sandeq Race di dunia internasional. "Kita bangga sebagai warga Sulbar dan Indonesia, perahu Sandeq tanpa mesin, karya suku Mandar yang tetap lestari hingga kini, terpilih mewakili festival maritim internasional di Perancis," ujar Darwin, bangga.

Ketua tim rombongan kru Sandeq, Andi Masri Masdar sebelum berangkat menyatakan, tiga unit perahu Sandeq tanpa mesin sudah dikirim lebih dahulu ke Perancis beberapa hari lalu. Rencananya perahu tradisonal ini baru akan dirakit sebelum berlaga di Perancis. Andi berharap, proses  ritual dan musik rebana yang dilakukan duta kebudayaan Cammana ini, akan memberi spirit juara kepada peserta festival maritim. "Kita optimistis perahu Sandeq menjadi juara dalam festival internasional di Perancis," ujar Andi Masri Masdar.