Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Mahasiswa Kediri Tolak Pasar Modern

Kompas.com - 04/06/2012, 12:47 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Kediri Raya berunjuk rasa di halaman Balai Kota Kediri, Senin (4/6/2012). Mereka mencibir kebijakan pemkot terkait pasar modern. Aksi yang diikuti oleh sekitar empat puluh mahasiswa itu dimulai dengan berkonvoi kelililing kota. Berangkat dari perguruan tinggi swasta Uniska di Jalan Sersan Suharmaji, mahasiswa kemudian memusatkan aksinya di Balai Kota, Jalan Basuki Rahmat, untuk berorasi.

Koordinator aksi, Miftahuludin, mengatakan, menjamurnya retail membuat pedagang kecil ataupun pedagang pasar tradisional menjadi tidak berkutik, bahkan banyak yang gulung tikar. Atas kondisi ini pemerintah menurutnya hanya diam tanpa membela rakyatnya. Menjamurnya retail, kata mahasiswa semester akhir itu, disebabkan oleh mudahnya pemangku kebijakan menerbitkan perizinan.

"Kami menuntut adanya evaluasi perizinan ini karena cenderung kapitalis. Kesejahteraan rakyat diabaikan," kata Miftahuludin.

Selain permasalahan ekonomi, mahasiswa juga menuntut dua hal lainnya, yaitu masalah kualitas pendidikan serta kasus-kasus hukum yang mendera pemkot di mana hingga saat ini menurutnya jalan di tempat.

"Kasus GTT dan PTT itu mana kelanjutannya? Kok, tidak ada kabarnya sama sekali. Selain itu kami juga menuntut perbaikan fasilitas pendidikan agar menuju pendidikan yang berkualitas," katanya.

Setelah sekitar seperempat jam menjalankan aksinya di luar pintu gerbang balai kota, mahasiswa kemudian diizinkan masuk halaman dan ditemui oleh Agus Wahyudi, Sekretaris Kota. "Silakan kawal dan cermati, bahwa semua yang anda-anda tuntut sekarang sedang dalam proses sesuai mekanisme yang ada," kata Agus Wahyudi menjawab tuntutan massa.

Selang sekitar sepuluh menit mendengar jawaban itu, massa akhirnya membubarkan diri sambil mengancam akan menurunkan wali kota jika rekomendasi mereka hanya bertepuk sebelah tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com