Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Agama Minta Kapolda Usut Tuntas Bentrok Ambon

Kompas.com - 15/05/2012, 20:49 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah tokoh agama di Maluku mendesak Kapolda Maluku mengusut tuntas bentrok antarwarga yang terjadi, Selasa (15/5/2012) pagi tadi di Ambon.

Para tokoh agama ini menyesalkan pihak keamanan khususnya aparat kepolisian sangat lemah dalam menjalankan fungsi pengamanan.

"Kami minta insiden ini agar segera diusut tuntas oleh aparat keamanan, harus ada ketegasan untuk menuntaskan masalah ini,"kata Uskup Diosis Amboina PC Mandagi.

Ia menilai fungsi intelejen aparat keamanan sangat lemah dalam mendeteksi potensi bentrok di masyarakat. Ia juga mengungkapkan kejadian sebelumnya harus dapat dijadikan pembelajaran dalam mewujudkan Maluku yang lebih damai.

"Saya heran kalau lalat sekecil apapun dapat ditangkap kok para provokator yang selama ini mengadu domba warga tidak bisa ditangkap," ujarnya.

Ketua Gereja Protestan (GPM) Maluku, Jhon Ruhulesin mengatakan aparat keamanan harus dapat menjamin keamanan warga sipil di Kota Ambon. Ia menuturkan warga Kota Ambon sangat merindukan kedamaian dan sudah bosan hidup dalam belenggu kekerasan.

Ia juga meminta Kapolda Maluku agar segera mengungkap sejumlah kasus kekerasan yang selama ini terjadi di masyarakat yang belum dapat dituntaskan.

"Saya harus sampaikan jangan sampai masyarakat dipaksa untuk mempertahankan dirinya. Warga sipil harus dilindungi oleh aparat, makanya kami minta aparat keamanan dapat membuktikan itu," harap dia.

Ia mengatakan, Maluku saat ini sudah sangat kondusif sehingga warga sipil jangan lagi dikorbankan.

"Maluku ini sudah sangat aman dan damai. Saya minta aparat segera melakukan pengamanan ekstra di sejumlah titik yang dianggap rawan untuk menghindari jatuhnya korban masyarakat," lanjut dia.

Sementara Ketua MUI Maluku, Idrus Toekan meminta warga jangan sampai terpancing emosi dan memberikan tanggung jawab pengamanan sepenuhnya kepada aparat keamanan.

"Jangan sampai ada yang terprovokasi lagi, serahkan saja kepada aparat keamanan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com