Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Timah Tbk Cari Investor Produksi LTJ

Kompas.com - 16/03/2012, 14:06 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com- PT Timah Tbk saat ini masih mencari investor untuk memproduksi logam tanah jarang. BUMN tambang itu punya cadangan mineral yang menjadi bahan baku logam tanah jarang.

Kepala Humas PT Timah Tbk Wirtsa Firdaus mengatakan, perseroan memiliki cadangan zirkon dan monasit sebagai mineral ikutan tambang timah. Saat ini, pasir zirkon dan monasit ditumpuk antara lain di Muntok, Bangka Barat. "Sudah bertahun-tahun kami menyimpannya karena tidak boleh diekspor. Kami juga tidak menjualnya dalam status bahan mentah," ujarnya, Jumat (16/3/2012), saat dihubungi dari Batam.

Beberapa investor sudah pernah mendekati PT Timah Tbk untuk mengolah zirkon dan monasit itu. Namun, tawaran mereka ditolak karena hanya menawarkan teknologi pemisahan mineral. "Kami mencari rekanan untuk memproduksi logam tanah jarang (LTJ) dari mineral itu. Karena kami mau menjual produk jadi, bukan bahan mentah dalam bentuk mineral," ujarnya.

Zirkon dan Monasite bersama apatite, allanit, xenotime, dan bastnaesite adalah mineral-mineral yang mengandung logam tanah jarang (LTJ). Sebagian besar tambang LTJ di dunia menggunakan mineral bastnaesite sebagai bahan bakunya.

LTJ meliputi 17 unsur kimia, yakni scandium (Sc), ittrium (Y), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodimium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), disprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), itterbium (Yb), dan lutetium (Lu).

Saat ini, dunia sedang diributkan dengan kemungkinkan pengurangan pasokan LTJ. Hal itu menyusul rencana China sebagai eksportir terbesar LTJ untuk mengurangi kuota ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com