Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WWF Prihatinkan Perambahan di TNBBS

Kompas.com - 05/12/2011, 20:11 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

KOTA AGUNG, KOMPAS.com — Organisasi internasional konservasi satwa, World Wildlife Fund (WWF), prihatin terhadap tingkat kerusakan hutan di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) akibat perambahan. Ulah manusia merambah hutan telah mengancam habitat satwa di kawasan hutan ini.

Menurut Ali Rizki, Koordinator Manajemen Konservasi WWF Areal Lampung, perambahan hutan di TNBBS telah berlangsung masif selama setidaknya 10 tahun terakhir ini. "Data tahun 2009 saja menyebutkan, ada 61.000 hektar lahan hutan yang dirambah. Perambahan ini lebih berbahaya bagi kelangsungan hidup gajah dibandingkan perburuan liar sekalipun," tuturnya di sela-sela pelepasan tim terpadu penertiban perambah TNBBS, Senin (5/12/2011), di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Ia menyebutkan, populasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) diperkirakan terus berkurang akibat rusaknya habitat mereka menyusul perambahan hutan. "Dulu, jumlah gajah di sini (TNBBS) diperkirakan 400 ekor. Sekarang, dari survei terakhir, tersisa 250 ekor," ujarnya.

Untuk itu, dia menyambut positif operasi terpadu penertiban perambah yang dilaksanakan Balai Besar TNBBS beserta aparat gabungan dari TNI/Polri dan LSM. Penertiban para perambah ini vital untuk mengembalikan habitat ideal bagi satwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com