Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Ini Ditemukan Mengapung dan Tak Bernyawa

Kompas.com - 16/10/2011, 04:52 WIB

JAMBI, Kompas.com - Rahmat (15), warga RT 37 Nomor 140 Lorong Gagak, Jalan Kopral Ramli, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan, ditemukan sudah tak bernyawa. Dia tenggelam di Sungai Batanghari sejak Jumat (14/10/11) pukul 16.00 WIB dan ditemukan tim Search and Rescue (SAR) serta warga pada Sabtu (15/10/11) pukul 15.40 WIB.

Rahmat ditemukan mengapung dan hanya kepalanya yang terlihat. Dia ditemukan warga RT 6 Desa Kuningan, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, tempat korban tenggelam. Warga dibantu tim Basarnas, menemukan jasad Rahmat 100 meter dari tempat ia tenggelam.

Menurut Kapos Basarnas Jambi Ipdin Tono, pihaknya langsung menuju lokasi ketika mendapat informasi adanya korban tenggelam.

"Sebelumnya, kami mencari warga yang tenggelam juga di daerah Tanjabbar. Dari sana, kami langsung ke Jambi, dan pukul 12.00 WIB langsung ke TKP. Jarak yang kita sisir 100 meter dari lokasi tenggelamnya korban," jelasnya.

Tono menjelaskan, timnya berputar-putar di daerah korban tenggelam dan akhirnya dia mengapung ke permukaan. "Hanya kepalanya yang muncul ke permukaan, tidak jauh dari speed boat kita. Makanya kita langsung tahu dan mengangkat korban," papar Tono.

Tim Basarnas yang turun ke lapangan sebanyak 11 personel dan dibantu anggota Airut serta warga setempat. "Ada tiga jam-an kita menyisir lokasi," jelasnya.

Khairul (26), warga RT 6 Desa Kuningan, mengatakan, sebelum anak-anak bermain di lokasi kejadian, warga sudah memperingatkan. Namun, korban bersama teman-temannya mengatakan hanya bermain di pinggir. Menurut Khairul, di lokasi tempat korban tenggelam, sebelumnya sudah pernah ada dua orang anak SMA yang juga tenggelam dan tidak tertolong.

"Di sini, kalau sore, pas air surut, pasir akan naik. Tetapi, sebagian pasir, di bawahnya ada air. Pasti anak itu ke tengah dan memijak pasir yang di bawahnya ada air, makanya tersedot ke dalam pasir. Kalau kata kawan-kawannya, korban sempat ditolong, tetapi teman korban tidak kuat, karena memang tarikan pasir itu lebih kuat, biasanya," tutur Khairul.

Menurut Khairul, korban bersama 13 orang temannya bermain-main di kawasan sungai di Desa Kuningan.

Dia menjelaskan, memang banyak orang main bola di pinggir sungai karena air surut. "Tapi kalau sudah ke tengah, pasti ada pasir yang di bawahnya ada air. Kalau seperti itu, semakin dipijak pasirnya semakin tenggelam," ujar Khairul. (Deni Satria Budi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com