Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Diduga Terkait Pelantikan Bupati

Kompas.com - 18/08/2011, 14:45 WIB

AMBON, KOMPAS.com Wakil Ketua DPRD Morotai Ajan Jaguna mengatakan, ledakan yang merusakkan gedung untuk rapat paripurna DPRD Morotai pada Kamis (18/8/2011) pukul 03.00 WIT tadi diduga terkait dengan rencana pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Morotai tanggal 27 Agustus mendatang.

"Kemungkinan masih ada orang-orang yang tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menjadi dasar bagi Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Maluku Utara untuk melantik Rusli Sibua dan Weni Paraisu sebagai Bupati dan Wakil Bupati Morotai," ujar Ajan Jaguna yang dihubungi dari Ambon, Kamis.

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sengketa pemilihan kepala daerah Morotai telah menetapkan pasangan Rusli Sibua dan Weni Paraisu sebagai pemenang dalam Pilkada Morotai. Ini berbeda dengan hasil rapat pleno KPUD Morotai yang memutuskan pasangan Arsad Sardan-Demianus Ice sebagai pemenangnya.

Keputusan dari MK itu lalu menjadi dasar bagi Menteri Dalam Negeri yang kemudian dilanjutkan oleh Gubernur Maluku Utara untuk melantik Rusli Sibua dan Weni Paraisu.

"Seharusnya setelah keputusan MK keluar, perbedaan politik yang muncul selama proses pilkada bisa berakhir," kata Ajan seraya berharap polisi meningkatkan pengamanan pascakejadian ledakan hingga pelantikan tanggal 27 Agustus mendatang.

Memanasnya situasi di Morotai akibat pilkada tidak terjadi kali ini saja. Catatan Kompas, tanggal 21 Desember 2010 lalu, rumah Ketua DPRD Kabupaten Morotai Ali Sangadji dilempar bom molotov. Kemudian tanggal 21 Mei 2011, massa pendukung salah satu calon bupati/wakil bupati mengamuk setelah melihat hasil pilkada mengecewakan mereka sehingga mengakibatkan tiga orang cedera terkena pantulan peluru oleh polisi.

Pilkada yang digelar tanggal 16 Mei 2011 itu merupakan pilkada pertama warga Kabupaten Morotai setelah Morotai dimekarkan dari Kabupaten Halmahera Utara tahun 2008 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com