Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Peternakan Temukan Daging Busuk

Kompas.com - 08/08/2011, 17:12 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com - Petugas pengamanan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (8/8/2011) menggelar razia daging sapi dan ayam potong di enam pasar tradisional di wilayah itu. Hasilnya, ditemukan sekitar lima kilogram daging dan ayam yang sudah mulai membusuk, serta hati sapi mengandung cacing.  

 

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas, Hudi Utami, mengatakan, pihaknya menduga daging yang diperdagangkan itu sudah terkontaminasi bakteri.

Razia dilaukan di antaranya di Pasar Wage Purwokerto, Pasar Ajibarang, dan Pasar Sokaraja. "Kami menemukan daging sapi dan ayam yang secara fisik sudah rusak, bau, dan tidak layak konsumsi. Tetapi para pedagang tetap menjualnya. Kalau hati sapi yang sudah ada cacingnya ditemukan di Pasar Ajibarang," ujarnya.  

 

Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan juga menemukan daging ayam yang telah disuntik atau direndam air.

Menurut Hudi, penjualan daging yang membusuk atau ayam suntik jelas merugikan konsumen, sebab kualitasnya telah menurun. Namun pada kesempatan pertama ini, aparatnya belum akan mengenakan sanksi dan penyitaan. Pada razia selanjutnya, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan akan langsung menangkap pedagang nakal.  

 

Hudi menuturkan, para pedagang daging ayam suntik telah didata petugas dan diminta tidak mencari untung berlebihan, dengan menyuntik daging atau merendamnya menggunakan air.

Ia juga mengimbau konsumen lebih jeli saat berbelanja ke pasar. Ia mengingatkan bahwa secara fisik, daging yang sehat nampak lebih segar dan kering.  

 

Razia tersebut, lanjut Hudi, dilakukan untuk memberi kenyamanan bagi masyarakat di bulan puasa. 

Salah satu pedagang daging di Pasar Sokaraja, Ny Iis (29), mengakui, beberapa pedagang menjual dagin g ayam yang telah dipotong dua hari sebelumnya.

"Kalau tidak laku, sebagian pedagang menyimpannya dalam kotak berisi es batu, sebagian lagi menyimpan dalam lemari es. Kalau tidak begitu, kami yang rugi," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com