Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Tohari Sekeras Kayu

Kompas.com - 28/06/2011, 08:56 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Dilihat dari penampilan fisiknya, tak ada yang salah dengan Tohari. Pria 34 tahun ini sekilas sama dengan orang lain. Namun, cobalah cubit lengannya, akan terasa keras seperti kulit kayu.

Tingkat kekerasan kulit Tohari berbeda dengan orang normal. Kulit lengannya sangat kaku, sehingga tidak ada yang bisa mencubitnya. Memukul bahu atau punggungnya seperti memukul benda keras, seolah ada pelindung keras di balik kulitnya.

Ditemui di rumah bapak angkatnya, di Jalan Nginden 3/4 Surabaya, Senin (27/6/2011), Tohari mengaku kondisinya itu mulai dialaminya sekitar 2006.

Yang pertama kali menyadarinya justru seorang tukang cukur di kampung halamannya di Ngadibuyut, Kecamatan Rejoso, Nganjuk. “Tukang potong rambut ini sempat memegang tengkuk saya dan berkata ’Lho, kok tengkuknya keras’. Meski heran, saya masih menganggapnya itu hal biasa. Lagi pula, kondisi saya saat itu baik-baik saja,” kata lelaki 34 tahun itu.

Tohari mengabaikannya sampai dia menyadari bagian yang mengeras itu telah menjalar ke seluruh tubuh. Secara perlahan, kulit muka, bahu, perut, hingga pahanya mulai mengeras. Bahkan, kelopak matanya pun ikut mengeras. Hanya betisnya yang normal alias belum mengeras.

Tak hanya itu, efek dari kulit keras membuat alat vitalnya mengecil. Kalau diibaratkan. ”Mungkin ini karena sebagian kulit ikut tertarik. Meski agak menciut, namun fungsi alat vital masih normal,” katanya.

Kendati sebagian besar kulitnya membaja, ia tak pernah merasakan sakit, demam, atau keluhan lain. ”Tiba-tiba saya kena kelainan seperti ini,” tegas bapak satu anak ini.

Tohari sudah menemui dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Nganjuk. Namun, ia tidak puas dengan jawaban empat dokter kulit yang sudah ditemuinya.

Mereka "hanya" memberi resep obat herbal dan 10 botol air mineral. ”Sudah saya minum, tetapi kelainan saya tetap saja, tidak membaik,” katanya.

Merasa patah arang, dia dan keluarga angkatnya lalu menemui belasan ahli pengobatan alternatif dan beberapa alim ulama yang kesohor ilmu spiritualnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com