Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Rakyat Donorojo Diapresiasi

Kompas.com - 10/06/2011, 12:43 WIB

PACITAN, KOMPAS.com -  Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengapresiasi respons masyarakat Desa Belah, Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur, dalam mengembangkan hutan rakyat.

Dalam kunjungan kerja ke kabupaten yang 70 persen merupakan hutan rakyat, Jumat (10/6), Menhut pun langsung mengabulkan permohonan bantuan ternak sapi dan kambing bagi petani hutan. Lahan Donorojo yang sebagian berkontur batu cadas membuat tidak mudah tanaman tumbuh. Masyarakat memiliki budaya menanam pohon yang tinggi sehingga sumber air terjaga dan cukup untuk mengairi persawahan yang tidak terlalu luas.

Menhut yang didampingi Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial Kemhut Harry Santoso dan Bupati Pacitan Indartato sempat berkeliling perkampungan warga menyaksikan pepohonan tumbuh subur di hutan rakyat.

Seusai menikmati makanan ringan berbahan baku singkong dan jagung, Menhut spontan masuk ke kawasan hutan rakyat untuk melihat tanaman masyarakat. Masyarakat Donorojo menanam pohon mahoni, bambu, dan jati. Ketiga jenis tanaman tersebut memiliki nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan saat mereka membutuhkan biaya, misalnya, menyekolahkan anak, hajatan, atau menunaikan ibadah haji.

Hutan rakyat Desa Belah mencapai luas 350 hektar yang dikelola oleh 10 kelompok petani hutan. Sebagian besar tanaman sudah berusia di atas 5 tahun.

"Kalau sudah menanam pohon swadaya begini, kami harus membantu perawatannya. Kami akan bantu Rp 5 juta per hektar supaya masyarakat di sini lebih bersemangat menanam pohon," ujar Menhut.

Indartato menjelaskan, Kabupaten Pacitan seluas 1.389 kilometer persegi memiliki kontur 85 persen pegunungan dan perbukitan. Dari luas tersebut, 58 persen hutan dengan 97 persen berstatus hutan rakyat. "Masyarakat tidak perlu disuruh menanam lagi karena sudah paham nilai ekonominya," ujar Indartato.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com