Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungkapan Kasus Joki Terkendala Libur

Kompas.com - 03/06/2011, 13:56 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Pengungkapan kasus joki terkait dugaan bocornya soal ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Surabaya, Jawa Timur, terkendala akibat liburan panjang akhir pekan ini. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo, di Surabaya, Jumat (3/6/2011), mengaku, pihaknya terus berupaya mengusut tuntas kasus ini, tetapi harus terhenti sejenak karena terkendala libur.

"Pemeriksaan akan dijalankan terus, tetapi kami masih menunggu kunci jawaban, apakah sama dan sesuai dengan isi pada pesan singkat atau SMS," ujarnya.

Pada hari kedua ujian tulis SNMPTN, Rabu (1/6/2011), polisi membawa dan meminta keterangan dari seorang peserta ke Mapolrestabes, Jalan Taman Sikatan, Surabaya. Inisial peserta yang diperiksa polisi adalah WR dan hingga kini masih dimintai keterangan oleh penyidik.

WR dicurigai sedang berkomunikasi atau melihat bocoran soal ujian SNMPTN melalui telepon seluler (ponsel) yang dibawanya. Saat mengerjakan soal, ia terlihat oleh pengawas sedang sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Diduga ada jawaban soal di ponsel, atau kemungkinan sedang berkomunikasi. Semua masih dalam tahap penyelidikan," tuturnya. 

Anom juga mengaku, sampai saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan panitia seleksi di Gedung Serbaguna Unair. Selain itu, status WR sampai saat ini juga masih dimintai keterangan tentang asal-muasal SMS tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di kepolisian, WR menerima kunci jawaban dari seseorang yang dikenalkan oleh keponakannya. Di hadapan penyidik, WR juga mengaku membayar uang Rp 600.000 sebagai uang muka kepada joki. Hanya saja, baik keponakan maupun sang joki belum bisa dimintai keterangan karena sudah kabur terlebih dahulu.

WR berasal dari Ponorogo dan sedang mengikuti pelaksanaan ujian SNMPTN di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kampus Lidah Wetan. Saat baru dimulai, pelaksanaan ujian berjalan normal seperti biasa. Di tengah ujian, WR mengambil dan mengamati ponsel yang disembunyikannya sejak awal. Padahal, sesuai aturan, setiap peserta SNMPTN dilarang membawa alat komunikasi jenis apa pun.

Sikap WR yang terlihat tidak tenang terpantau oleh pengawas ujian. Semula ia dibiarkan, tetapi semakin lama ia semakin gusar. Pengawas yang semakin curiga kemudian mendekati dan mendapati WR sedang mengotak-atik ponselnya. Khawatir terjadi kecurangan, pengawas dan panitia setempat menyerahkannya kepada petugas kepolisian untuk ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com