Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Pekajang Tergusur Penambangan Pasir

Kompas.com - 26/05/2011, 10:31 WIB

LINGGA, KOMPAS.com - Rencana penambangan pasir timah lepas pantai di perairan gugusan Pulau Pekajang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, dipastikan akan menggusur mata pencaharian nelayan setempat. Kompensasi yang diajukan masyarakat nelayan sebagai syarat diterimanya kegiatan penambangan sejauh ini belum mendapatkan jawaban dari pihak investor.

"Kami hanya mau menerima investor masuk kalau kompensasi yang kami ajukan disetujui. Kalau tidak, kami menolak," kata Jauhari (28) , warga Pulau Cibia, Rabu (25/5/2011).

Berdasarkan rapat desa beberapa waktu lalu di Pulau Cibia, masyarakat di gugusan Pulau Pekajang sepakat meminta kompensasi kepada investor yang akan menambang pasir timah. Nilai kompensasi yang diajukan sebesar Rp 5 juta per keluarga per bulan selama penambangan berlangsung. Pengajuan kompensasi berikut nilainya tersebut didasarkan atas dampak ekonomi yang akan dialami masyarakat nelayan selama penambangan berlangsung. Pendapatan nelayan dipastikan akan anjlok karena penambangan menggunakan kapal penyedot pasir timah mau tidak mau akan merusak ekosistem laut. Ikan-ikan yang selama ini menjadi sumber pendapatan nelayan setempat, populasinya akan turun drastis.

Ihwal rencana penambangan timah tersebut diketahui warga melalui pengumuman yang disampaikan kepala desa setempat. Sejauh ini, investor yang kabarnya adalah mantan pejabat pemerintahan di Kepulauan Riau tersebut telah menerima pengajuan kompensasi tetapi belum memberikan jawaban.

Camat Lingga Nadar HM Ali, mengatakan, Badan Penanaman Modal dan Promosi Kepulauan Riau bersama dengan investor sudah melakukan sosialisasi tentang rencana penambangan tersebut kepada masyarakat di Pulau Cibia. Rencananya, penambangan akan dilakukan menggunakan kapal hisap di lepas pantai, sekitar empat mil dari Pulau Cibia.

"Setiap menanamkan modal di suatu daerah, investor wajib memberikan dana kepedulian terhadap masyarakat. Cuma bentuk dan nilainya harus dihasilkan melalui musyawarah dan disepakati kedua- belah pihak. Harapan kami, investasi bisa berjalan dengan baik dan masyarakat bisa m enikmati investasi itu sendiri," kata Nadar.

Bupati Lingga Daria menyatakan, kawasan gugusan Pulau Pekajang menyimpan potensi pasir timah. Namun demikian, ia tidak mengetahui berapa banyak potensinya. Gugusan Pulau Pekajang terdiri atas tujuh pulau. Pulau tersebut meli puti Pekajang Kecil atau Cibia, Pekajang Besar, Tokongyu, Penyaman, Lalang, Pasir Keliling, dan Kembung. Pulau berpenduduk terbanyak adalah Cibia, yakni 120 keluarga terdiri atas sekitar 400 jiwa. Beberapa pulau lain tak berpenghuni.

Mayoritas penduduk setempat bekerja sebagai nelayan tradisional. Mereka menjaring dan memancing ikan serta memasang bubu. Hasil tangkapan kemudian dijual ke pengepul setempat yang kemudian menjualnya ke Belinyu di Bangka. Taraf hidup masyarakat di gugusan Pulau Pekajang relatif miskin. Faktor utamanya adalah karena pulau tersebut terpencil dan ter isolasi. Tak ada pelayaran reguler yang melalui pulau tersebut. Jaringan komunikasi pun nihil. Mobilitas dan distribusi barang ke dan dari pulau tersebut mengandalkan perahu tempel bermesin atau kapal ukuran kecil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com