Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

176 Korban Kebakaran Masih Mengungsi

Kompas.com - 25/05/2011, 21:24 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Sebanyak 176 korban kebakaran Lorong Segayam, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, masih tinggal di pengungsian. Mereka berharap adanya bantuan untuk membangun rumah mereka yang habis terbakar.

Kebakaran yang terjadi pada Senin (23/5/2011) dini hari itu membakar habis 32 rumah dan harta benda milik 40 keluarga yang tinggal di tepi Sungai Kedukan, anak Sungai Ogan, itu.

Hingga Rabu (25/5/2011), para korban kebakaran masih mengungsi di SD Negeri 225 Palembang dan mushala terdekat. Rencananya, mereka akan dipindahkan ke tenda darurat mulai Kamis ini karena sekolah akan mulai melanjutkan kegiatan belajar-mengajar.

Sebagian besar korban kebakaran adalah buruh serabutan, tukang becak, dan tukang sayur keliling. Sejak Senin, sebagian besar dari mereka belum bekerja.

"Saya belum bisa jualan sayur karena keranjang terbakar dan belum ada modal lagi untuk beli dagangan. Kemarin dapat bantuan uang, tapi mungkin mau saya simpan dulu untuk jaga-jaga," kata salah satu korban kebakaran, Sutinah (45), yang sehari-hari berjualan sayur keliling.

Salah satu warga korban kebakaran juga, Hafiz Supriyadi (49), yang juga guru SD Negeri 225, mengatakan, sampai saat ini dia belum mempunyai gambaran di mana akan tinggal.

"Untuk membangun rasanya tidak mungkin karena harta benda warga habis terbakar. Kami berharap ada bantuan untuk mendirikan rumah baru, setidaknya yang sederhana saja," katanya.

Para korban kebakaran juga mengeluhkan kesulitan memasak karena tidak ada bantuan kompor ataupun alat memasak. Padahal, sebagian besar bantuan makanan berupa bahan mentah, seperti beras dan mi instan.

Menurut Hafiz, api bermula dari rumah salah satu warga sekitar pukul 00.00. Api menyebar dengan cepat di kawasan padat itu karena rumah-rumah penduduk terbuat dari kayu dengan atap daun nipah kering. Api baru bisa dipadamkan tiga jam kemudian karena sulitnya akses petugas pemadam menuju lokasi.

Mobil pemadam kebakaran tak dapat masuk ke lokasi karena jalan menuju permukiman itu hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki atau berkendara roda dua dan harus dilanjutkan dengan menyeberang sungai menggunakan perahu. "Akhirnya ada salah satu warga yang pinjam mesin air dari pabrik karet dan membawa ke sini naik perahu," tutur Hafiz.

Hingga saat ini, sumber kebakaran belum dapat diketahui dengan pasti. Diduga, sumber kebakaran adalah hubungan pendek arus listrik atau kompor menyala. Saat kebakaran terjadi, pemilik rumah sumber kebakaran, Wan Cik, tengah tidur.

Permukiman padat penduduk yang banyak terdapat di tepi-tepi sungai di Sumatera Selatan rentan terbakar karena sebagian besar terbuat dari kayu dan beratap daun nipah.

Awal Mei, kebakaran akibat ledakan tabung gas 3 kilogram melanda permukiman padat di Sungai Lumpur, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sebanyak 756 rumah panggung terbakar dan 1.896 orang mengungsi dalam peristiwa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com