Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Gorontalo Cari Ikan ke Maluku

Kompas.com - 23/05/2011, 19:01 WIB

GORONTALO, KOMPAS.comNelayan di Gorontalo mencari ikan hingga ke perairan Laut Maluku akibat tangkapan ikan mereka menurun akhir-akhir ini. Ikan tuna sirip kuning yang menjadi tangkapan utama nelayan mulai sulit didapat di perairan Teluk Tomini. Faktor angin timur diduga menjadi penyebab berpindahnya ikan tuna di perairan Teluk Tomini ke Laut Maluku.

Herman Lusa (40), seorang nelayan, mengatakan, dalam sepekan terakhir, sebagian nelayan tidak melaut di perairan selatan Gorontalo. Hal ini disebabkan tingginya ombak dan angin kencang di perairan tersebut. Akibatnya, ikan jarang ditemukan sehingga hasil tangkapan nelayan berkurang.

"Sebagian nelayan bahkan mencari ikan hingga ke perairan Maluku. Di sana kondisi gelombangnya lebih tenang dan lebih banyak ikan," kata Herman saat ditemui di Pelabuhan Perikanan Leato, Senin (23/5/2011).

Herman mengatakan, buruan utama para nelayan di Gorontalo adalah ikan jenis tuna sirip kuning. Namun, akhir-akhir ini hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning menurun. Jika dalam cuaca bagus nelayan dengan sampan kecil mampu membawa pulang ikan hingga 30-50 kilogram, kini hanya bisa 15 kilogram.

Nelayan lainnya, Ismail (30), mengatakan, untuk berlayar hingga ke perairan laut di Maluku, mereka membutuhkan waktu paling cepat tiga atau empat hari. Walaupun membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan saat mencari ikan di perairan Gorontalo, nelayan tetap mengambil risiko itu. Apalagi, harga ikan tuna sirip kuning masih dianggap bagus oleh nelayan, rata-rata Rp 20.000 per kilogram.

"Bagi kami tidak masalah mencari ikan hingga ke laut Maluku. Yang terpenting adalah bisa membawa pulang ikan untuk dijual di pelabuhan," ucap Ismail.

Sementara itu, menurut petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Gorontalo, Fatuhri, angin timur di sebagian besar wilayah di Indonesia umumnya terjadi mulai Juni. Angin timur menjadi pertanda bakal dimulainya musim kemarau di Indonesia. Diperkirakan angin timur akan terjadi hingga September.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com