Ulat Bulu Serang Gedung DPRD Malang

MALANG, KOMPAS.com - Serangan ulat bulu yang sempat mewabah di beberapa daerah di Indonesia, dan kemudian sempat berkurang pada beberapa pekan terakhir, kini justru kembali muncul di Kota Malang, Jawa Timur.

Tak tanggung-tanggung ulat bulu itu menyerang gedung DPRD Kota Malang. Awalnya, keberadaan ulat bulu itu ditemukan oleh seorang Kabid Umum Kesekretariatan DPRD Kota Malang, Hermawan Budi.

"Sebenarnya, kumpulan ulat bulu itu kami temukan Selasa lalu, di pohon pinang," kata Hermawan, saat ditemui wartawan di gedung wakil rakyat itu, Kamis (12/5/2011).

Khawatir menyerang dan masuk ke dalam gedung DPRD, Hemawan langsung melapor ke pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Kamis pagi.  "Setelah kami lapor, langsung dilakukan penyemprotan oleh petugas DKP," katanya.

Sekira pukul 14.20 WIB,  petugas dari DKP melakukan penyemprotan pada ulat bulu yang menempel di pagar dan pohon yang ada di lingkungan kantor dewan tersebut. Petugas dari DKP Kota Malang itu menyemprot seluruh ulat bulu yang ada di tembok dan pagar serta pohon-pohon besar.

Ada beberapa pohon besar trembesi dan pohon palm yang menjadi sarang ulat bulu tersebut. Bahkan, prasasti nama kantor DPRD Kota Malang pun tak luput dari serangan ulat bulu tersebut.

Hampir seluruh tanaman di taman depan gedung DPRD Kota Malang dihuni ulat bulu. Hisam (38), sopir dari salah satu anggota dewan dengan santai memagang ulat bulu yang nempel di tembok gedung DPRD Kota Malang. "Ini tidak gatal kalau tidak dibuat mainan. Kalau disalahi baru gatal," katanya sembari menunjukkan ulat bulu yang menjalar di tangannya itu.

Sementara itu, menurut Budi Suhariyanto, staf penghijauan DKP Kota Malang, ulat bulunya yang menyerang gedung DPRD Kota Malang itu tak membahayakan tanaman. "Walaupun tak berbahaya, harus tetap disemprot. Makanya, saya utus petugas DKP untuk melakukan penyemprotan pada ulat bulu itu," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Malang Priatmoko Utomo mengatakan, kalau serangan ulat bulu di kantor DPRD Kota Malang itu merupakan hal biasa. "Ulat bulu itu bisa muncul di mana saja. Tidak hanya di kantor DPRD," katanya.