Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Lahar Merapi Jadi Patung Terbesar

Kompas.com - 18/04/2011, 06:46 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com — Sujono, seniman asal Dusun Keron, Desa Krogowanan Sawangan, Magelang, Jawa Tengah, mengolah limbah kayu dampak letusan Gunung Merapi menjadi patung besar.

Ia membuat patung pengantin kayu Loro Blonyo terbesar se-Indonesia dan didaftarkan ke Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) serta diberi sertifikat saat puncak acara kirab budaya di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (17/4/2011).

Rencananya, patung itu akan dilelang dan hasilnya disumbangkan kepada korban banjir lahar Merapi. 

Menurut Sujono, patung sepasang suami-istri itu memiliki makna bahwa setiap orang yang sudah berumah tangga akan selalu dalam kehidupan yang harmonis.

Berangkat dari keluarga yang harmonis, kata Sujono, akan tercipta suatu negara yang aman  dan tenteram tanpa banyak intrik sehingga semua masyarakatnya bisa bekerja dengan baik untuk menghidupi rumah tangganya.

"Patung ini merupakan simbolisasi harapan akan keluarga yang harmonis, ngayomi tidak saja untuk keluarga tetapi juga untuk masyarakat," kata Sujono. Ia menyebutkan, dibutuhkan 8 meter kubik kayu untuk membuat kedua patung tersebut.

Jenis kayunya pun berbeda-beda, ada kayu mahoni, salam, dan sengon. Semua kayu itu merupakan limbah kayu yang terbawa saat banjir lahar dingin Merapi.

"Saat banjir lahar dingin, banyak sekali kayu yang terbawa arus sungai. Lalu saya bawa pulang kayu-kayu itu. Ada juga kayu dari pohon yang tumbang dari pekarangan tetangga akibat erupsi Merapi," katanya.

Sujono mulai membuat patung Loro Blonyo sejak empat bulan lalu. Ukuran kedua patung  berbeda, lebih besar patung Dewa Sadono (pengantin pria) yang berukuran 3 meter x 160 sentimeter. Sementara patung Dewi Sri (pengantin wanita) berukuran 260 cm x 110 cm. Patung pasangan suami-istri itu dalam posisi duduk.

Setengah dari biaya pembuatan patung itu disumbang Galeri Seni dan Unik Borobudur Indonesia (Gusbi) di Borobudur dan sisanya dari kantong sendiri. Totalnya Rp 30 juta.

Selain membuat patung itu berdasarkan imajinasinya, Sujono juga berkonsultasi dengan sebuah salon di Sawangan untuk urusan rias atau paesan wajah. "Biar enggak melenceng dari pakemnya," kata bapak dari Indra Gading dan Bondan Pratoto ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com