Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragis, Balita Tewas di Septic Tank

Kompas.com - 21/03/2011, 14:29 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Hati Sulastri, warga Jalan Bogangin Baru, langsung hancur saat mengetahui Michael Utomo (4) ditemukan sudah menjadi mayat, Minggu (20/3/2011). Putra bungsu yang dicarinya selama dua hari itu tewas di septictank tetangga.

Kabar mengenaskan itu sampai ke telinga ibu empat anak itu sekitar pukul 14.00 atau satu jam setelah mayat Michael ditemukan tertelungkup di septictank bangunan kos-kosan milik Pranoto di Jalan Bogangin Baru.

Septictank tersebut sebenarnya ditutup tujuh beton cor. Namun, di salah satu sudutnya terbuka. Diduga bocah itu tercebur di lubang sedalam 1,5 meter yang hampir separonya berisi air.

Beberapa tetangga yang tahu Michael hilang sejak Jumat (18/3/2011) lalu tak langsung mengabari sang ibu Sulastri. Mereka mengkhawatirkan kondisi psikologisnya. “Saya tidak boleh ke lokasi. Tetangga dan kerabat saya khawatir saya tidak kuat melihat Michael,” tuturnya.

Benar saja, dia memaksa ke lokasi, tapi tak sadarkan diri begitu setiba di sana. Ditemui di rumahnya, Sulastri menuturkan, tidak mendapat firasat apa pun. Sehari sebelum hilang, Michael tampak ceria. “Dia menari-nari di depan saya. Padahal, dia pendiam dan tidak pernah segembira itu,” imbuhnya dengan mata menerawang.

Hal senada dituturkan Jeselin, sepupu Michael. Menurutnya, Michael bahkan tak suka difoto. “Tapi akhir tahun lalu, dia malah meminta difoto. Saya sempat heran tapi tidak ada firasat apa-apa,” ucapnya.

Michael adalah anak keempat pasangan Sulastri (33) dan Santoso (43). Selain Michael, pasangan ini dikaruniai Jonathan (11), Maria (10), dan Nicholas (6). Santoso sehari-hari bekerja menjaga tambak di Pasuruan. Dia pulang seminggu sekali.

Awalnya, Sulastri mengira anaknya diculik. Usai bermain layangan dengan Nicholas, pada Jumat lalu di halaman TK Harapan Ibu Jalan Kedurus, Michael tak kunjung pulang. “Niko (panggilan Nicholas) mengajak pulang karena dia kehausan. Tapi, Michael tidak mau,” kata Sulastri.

Hingga petang, Michael tak juga pulang. Mulai khawatir, keluarga besar mencari bocah itu ke berbagai sudut kampung. Mereka kian kalut karena sampai Sabtu Michael tak juga ditemukan. Mereka lalu menyebarkan kertas bergambar foto Michael hasil jepretan Jeselin.

Pencarian pun diperluas hingga terminal, stasiun, bahkan bandara. “Kami meminta tolong ke stasiun televisi nasional dan radio untuk memberitakan hilangnya anak saya,” ungkap Sulastri. Bahkan ada kerabatnya meminta petunjuk dari paranormal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com