Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urgensi Jembatan Merah Putih Dipertanyakan

Kompas.com - 17/02/2011, 18:07 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Urgensi pembangunan Jembatan Merah Putih di Ambon, Maluku, yang akan menghabiskan dana APBN sebesar Rp 650 miliar, dipertanyakan. Pasalnya, masih banyak infrastruktur jalan penghubung antarkabupaten di Maluku yang buruk ditambah sarana transportasi laut belum memadai.

Jembatan yang menghubungkan Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, dan Desa Galala, Kecamatan Sirimau, itu memiliki panjang 1 kilometer. Dari total kebutuhan dana sebesar Rp 650 miliar, dana sekitar Rp 100 miliar telah dialokasikan dalam APBN tahun ini.

Pemerintah bermaksud membangun jembatan untuk memperpendek jarak dan mempercepat waktu tempuh dari Kota Ambon ke Bandara Pattimura di Desa Laha dan Universitas Pattimura di Poka sekaligus membangun kawasan Laha hingga Poka karena sudah padatnya Kota Ambon.

Saat ini, perjalanan menuju Laha hingga Poka dari Ambon bisa menggunakan feri selama sekitar 30 menit atau melalui jalan darat sejauh sekitar 20 kilometer atau selama sekitar 45 menit. Adanya jembatan akan membuat waktu tempuh tinggal sekitar 10 menit dan jaraknya pun hanya 1 kilometer.

Meski demikian, urgensi pembangunan jembatan ini dipertanyakan mengingat masih banyak ruas jalan penghubung antarkabupaten di Maluku yang buruk kondisinya. Ruas jalan Namlea, Kabupaten Buru, ke Namrole, Kabupaten Buru Selatan, misalnya, sepanjang sekitar 30 kilometer berupa jalan tanah. Begitu pula di ruas jalan penghubung antarkabupaten di Banggoi, Kabupaten Seram Bagian Timur, jalan sepanjang 15 kilometer masih berupa lapisan pasir dan batu.

"Jalan penghubung antarkabupaten lebih penting daripada Jembatan Merah Putih. Jalan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat, apalagi Buru Selatan dan Seram Bagian Timur adalah kabupaten yang baru dimekarkan," ujar Ketua Komisi D DPRD Maluku Suhfi Majid, Kamis (17/2/2011).

Selain jalan antarkabupaten yang masih buruk, transportasi laut yang menghubungkan antarpulau pun belum memadai. Menurut pengamat pembangunan Maluku dari Universitas Pattimura, Ampi Tulalesi, dana pembangunan jembatan lebih baik dialihkan guna menambah armada transportasi laut. Dengan demikian, transportasi warga ataupun hasil bumi warga ke Ambon bisa lebih cepat.

"Pemerintah harus lebih arif. Dengan banyaknya masalah transportasi di Maluku, lebih baik pembangunan Jembatan Merah Putih ditunda dan dananya dialihkan untuk memperbaiki konektivitas antarkabupaten di Maluku," kata Suhfi Majid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com