Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembakaran di ITB Masih Dicari

Kompas.com - 17/02/2011, 14:35 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Direktur Humas dan Alumni Institut Teknologi Bandung, Marlia Singgih, menuturkan bahwa penyelidikan internal tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran di lima titik kampus, termasuk pemasangan kepala babi di dekat kolam Indonesia Tenggelam.

Disinggung soal kemungkinan pelaku pembakaran berasal dari kalangan mahasiswa, Marlia menuturkan bahwa pasti mereka akan disidang. "Sanksinya berat karena tindakannya mengarah pada perusakan," ujar Marlia, Kamis (17/2/2011).

Mengenai kepala babi, Marlia juga belum bersedia memastikan bila kejadian itu terkait. Namun, dia tidak menampik kabar bahwa kepala babi itu merupakan sisa pesta yang dilakukan mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, saat ini dekan yang bersangkutan tengah menanyai mahasiswanya.

Sebelumnya telah diberitakan, insiden pembakaran kamar mandi di gedung Labtek V dan Labtek VIII, kebakaran kipas dan panel lift, ditambah keberadaan kepala babi di daerah kolam Indonesia Tenggelam, dianggap sebagai kejadian yang terpisah oleh pihak kampus.

Hal itu berdasarkan penuturan para petugas keamanan ITB. Mereka menuturkan bahwa kebakaran dua titik di gedung Labtek V dan VIII itu memang ada unsur kesengajaan karena terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Sementara kebakaran kipas diduga karena korsleting dan terjadi pada Selasa (15/2/2011), tidak terungkap karena libur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com