Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Rumah Warga Hancur Tersapu Ombak

Kompas.com - 11/01/2011, 20:45 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 14 rumah warga di Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara, rusak akibat tersapu ombak tinggi pada Selasa (11/1/2011) pukul 03.30 WIB.

Lima rumah di RT 01 RW 15 dan dua rumah di RT 04 RW 16 rusak parah bahkan beberapa di antaranya hampir rata dengan tanah sehingga tidak bisa ditempati lagi, sedangkan tujuh rumah lainnya juga rusak pada beberapa bagian.

Tujuh rumah warga yang rusak tersebut adalah milik Matruki, Suranto, Kamim, Nurhadi, Kasmuri (RT 01 RW 15), Najamudin, dan Bukori (RT 04 RW 16).

Selain merusakkan belasan rumah warga, gelombang dengan ketinggian antara 2-3 meter tersebut juga menyebabkan dua perahu nelayan pecah, serta merusak tiga kandang ternak bebek dan burung puyuh.

Gelombang tinggi yang terjadi sekitar satu jam itu juga merusak penahan ombak permanen sepanjang 1,5 kilometer serta sempat membuat sebuah kapal tongkang berukuran besar terdampar di tepi pantai namun saat ini tongkang itu telah ditarik ke tengah laut.

Kepala Kelurahan Tanjung Emas Mardiyono yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang menyebabkan belasan rumah rusak ini.

”Puluhan warga yang rumahnya rusak saat ini memilih mengungsi ke rumah saudaranya sambil menunggu bantuan dan perbaikan,” katanya didampingi Ketua RW 16 Suratno.

Ia telah melaporkan musibah yang menimpa warganya kepada Wali Kota Semarang melalui kecamatan agar para korban bisa segera mendapat bantuan.

Sebagai langkah penanganan pertama agar kerusakan akibat gelombang tinggi tidak semakin meluas, pihaknya akan memasang bambu dan timbunan batu di tepi pantai sebagai penahan ombak sementara.

”Untuk rencana jangka panjang Pemerintah Kota Semarang akan membangun sabuk pantai di sekitar rumah warga untuk menahan ombak tinggi,” ujarnya.

Terkait dengan jumlah kerugian akibat gelombang tinggi yang merusa belasan rumah warga tersebut, Mardiyono mengatakan, belum mengetahui secara pasti, namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com