Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal, Penyelundupan 38 Penyu Langka

Kompas.com - 10/01/2011, 15:38 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Aparat Polair Polda Bali menggagalkan upaya penyelundupan 38 penyu langka yang didatangkan dari perairan Sulawesi. Penyu jenis hijau ini rencananya akan dijual ke Bali untuk kebutuhan konsumsi penggemar kuliner penyu.

Awalnya petugas Polair mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada kapal dari Madura yang akan merapat di pelabuhan Karangasem dengan membawa puluhan penyu langka. Namun, saat sejumlah petugas Dit Polair Polda Bali disebar di seluruh pintu masuk pelabuhan, mereka tidak menemukan satu kapal yang berisi penyu.

Setelah pencarian pertama tidak membuahkan hasil, aparat buser Dit Polair Polda Bali selanjutnya bergerak ke sejumlah pelabuhan-pelabuhan “tikus” di seputaran Karangasem. “Kita dapat informasi kalau penyu sudah dimasukkan ke dalam truk,” ujar Kepala bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Gede Sugianyar Dwi Putra, di Markas Polair Polda Bali, pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (10/1/2011).

Sekitar pukul 04.30 WITA dini hari tadi, polisi akhirnya menemukan truk pengangkut penyu-penyu tersebut di kawasan Candi Dasa Karangasem. Saat membongkar isi truk, petugas menemukan 33 penyu dalam keadaan hidup dan 5 sisanya sudah mati. “Kemungkinan penyu ini dipakai untuk konsumsi,” imbuh Kabid Humas Polda Bali.

Selain mengamankan penyu-penyu tersebut, Polisi juga menahan dua tersangka yakni Abdul Kadir, 45, dan I Ketut Raba , 42. Mereka adalah kurir yang akan mengirimkan penyu ini ke pemesannya. “Datangnya dari Sulawesi, trus saya cuma diminta mengirim ke Bali,” ujar Abdul Kadir, salah seorang tersangka yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan.

Aparat Dit Polair Polda Bali masih melakukan pengembangan untuk membongkar sindikat penyelundupan penyu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com