Pemilukada Ulang Pandeglang Dijaga Ketat

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Ajun Komisaris Besar Alex Fauzi Rasyad mengatakan, sebanyak 823 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan pemungutan suara ulang Kabupaten Pandeglang, Banten yang digelar Minggu (26/12/2010) ini.

"Hari ini ada 823 personel bertugas, termasuk Brigade Mobil Polda Banten, Samapta, dan Brimob Mabes Polri ada juga," kata Alex.

Menurut Alex, tidak ada tempat yang dianggap rawan dalam pelaksanaan pemungutan suara ulang di Kabupaten Pandeglang. Terkait pengamanan di daerah terpencil, Alex menuturkan bahwa pihaknya juga bekerjasama dengan Dandim dan linmas.

"Jumlah personel di tiap TPS disesuaikan dengan tipenya. Ada yang satu TPS dijaga satu polisi, ada yang dua TPS satu polisi, atau tiga TPS satu polisi. Selain itu juga personel linmas," katanya.

Penuturan Alex, pengamanan dilakukan sejak tahapan minggu tenang, pencoblosan, penghitungan, hingga paripurna, hingga nantinya pelantikan.

Seperti diketahui, pemungutan suara yang merupakan salah satu tahapan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau Pemilukada di Kabupaten Pandeglang, Banten harus diulang di seluruh tempat pemungutan suara se-Kabupaten Pandeglang.

Hal ini menyusul keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 190/PHPU.D-VIII/2010 yang mengabulkan permohonan pasangan Irna Narulita-Mahpudin alias Apud untuk sebagian dalam perkara perselisihan hasil Pemilukada Kabupaten Pandeglang tahun 2010.

Dalam amar putusannya, MK membatalkan Keputusan KPU Kabupaten Pandeglang nomor 29/KPU-PDG/X/Tahun 2010 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilukada Kabupaten Pandeglang tertanggal 10 Oktober 2010.

MK memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang untuk melakukan pemungutan suara ulang dalam Pemilukada di seluruh tempat pemungutan suara se-Kabupaten Pandeglang dengan mengikutsertakan selur uh pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pandeglang.

Mereka adalah pasangan Yoyon Sujana dan M Oyim, pasangan Edi Suhaedi dan Hj Aprylia Hendyasanty Putri, pasangan Djadjat Mudjahidin dan Endjat Sudradjat, pasangan Rona Sunarto da n Agus Wahyu Wardana, pasangan Irna Narulita dan Mahpudin alias Apud Mahpud, serta pasangan Erwan Kurtubi dan Heryani.